Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Wahai sahabatku…. Aku ingin berpesan kepada diriku dan berpesan juga kepada dirimu dalam kesempatan yang hanya ada beberapa detik waktu sebelum rumah kata pergi, kubur kata mari.
Sebelum bibir ini berhenti dari menguntumkan senyum sebagai pengikat tali kemesraan yang bertaut jika pernah bertemu sua atau hanya sekadar bicara kata di medan maya. Sebelum mata ini mengatup ruang kacanya dari menyapa segala lukisan dunia yang indah sebagai salam terakhir buat semua.
Sedarkah kita wahai sahabatku, kita hanya hamba yang fakir. Hamba yang miskin. Tidak punya apa-apa. Tidak ada ilmu. Tidak ada pengetahuan. Tidak ada harta benda. Tdak ada kekayaan. Tidak punya akal. Tidak ada tempat tinggal. Tidak punya cinta. Tidak punya saudara. Yang jelasnya kita tidak memiliki apa-apa yang sepatutnya kita miliki kini. Cuba kita bertanya dengan diri sendiri.
MANA DIA MILIK KITA ? MANA KITA PUNYA ? MANA ? JIKA ADA JAWABANNYA, SILA NYATAKAN.
Maka jangan kita sombong dan berlagak angkuh. Kerana kita tidak punya apa-apa. Allah SWT memberi amaran dan pesan agar kita memerhati diri dengan sikap yang tidak selayaknya seorang hamba lakukan. Firman Allah SWT dalam surah al-Israk, ayat 37:
“Janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan keadaan angkuh”
Mari kita insafi sahabatku, semua yang ada Allah yang punya. Allah pemilik segala apa yang ada pada kita kini. Allah pemilik alam yang kita tumpangi ini. Yang dilangit mahupun dibumi, bumi beserta isinya. Cakarawala beserta aturannya. Allah yang empunya masa. Malah kita juga adalah Allah yang punya. Oleh itu, selalulah kita insafi diri. Jangan sombong kerana tidak ada kita punya.
Allahlah pemilik segala galanya. Seluruh benda yang terlihat mahupun tersembunyi adalah milik Allah. Allah Maha Kaya, Allah Maha Memiliki segala yang diberi kepada kita. Semuanya dipinjam untuk diusahakan. Kita hanya mengusaha apa yang diberi pinjam oleh Allah. Pinjaman yang sementara. Yang akan dikembalikan semula kepada Dia. Tanpa bantahan dari kita. Sebab ?
SEMUANYA ALLAH PUNYA.
*
8 September 2010 (Selasa)/ 1855 petang – Sarikei, Sarawak.
AKU…. Hamba yang ingin selalu mensyukuri segala nikmat Tuhanku. Duhai jiwa yang mengerti… jadikanlah hatimu sebening kaca dan sejernih air.
iya betul bunda, kita tidak punya apa-apa,untuk apa ya angkuh dengan posisi kita.
إنا لله و إنا إليه راجعون
“Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sesungguhnya kepada-Nya lah kami kembali. “
Anung…
Allah adalah pemilik sejati segala yang ada dan yang tiada. Semuanya akan kembali kepada Allah SWT.
Insafi diri, bahawa kita hanya hamba yang lemah tanpa ada kuasa melainkan memohon bantuan dari Allah SWT.
Terima kasih Anung.
Salam mesra selalu. 😀
Setuju sekali, Mas Anung.. juga sama Mbak Fatimah atas postingan tauhidinya..
Alhamdulillah, terima kasih akhi Muxlimo atas apresiasinya. Mudahan mendapat manfaatnya.
Selamat kembali untuk sapaannya. 😀
jadis sedih ni bu..
sekaligus untuk muhasabah diri juga bahwa kita ini sebenarnya milik Alloh dan tak punya apa-apa..
saya terkesan dengan semua gambarnya yang original perlu waktu ya buat bikin gambar pendukung nya ^^
salam dari bogor 🙂
Alhamdulillah, semoga kita slalu sadar diri, Kang Ian.
Foto itu sudah lama dalam simpanan kang. Copas dari teman2. Kemudian, diberi teks sahaja. Cantik dan menyerlah keindahan lukisan alam yang diciptakan Allah SWT.
Kang dari Bogor ya. Saya dimaklumi bahawa di Bogor banyak pasentren yang bagus dari aspek menjana pembangunan pendidikan.
Terima kasih kang Ia atas komentarnya.
Salam persaudaraan dari saya di Sarikei, Sarawak. 😀
iya benar sekali, kita hidup didunia ini tidak mempunyai apa-apa, bahkan nyawa dan raga diri kita juga milik allah,
kita memang harus selalu berpasrah dan berserah kepada Nya.
Bali Villas Bali Villa Villas in Bali
Bali Property….
Benar dan benar sekali, maka kita harus pasrah dan bersyukur besar kepada Allah atas karunia-Nya.
Terima kasih saudara Bali Property kerana betah kemari sedangkan saya tidak mampu menyampai apa-apa di ruang anda di sebelah sana. Ahh… rasa sangat bersalah sekali.
Salam persahabatan dari Sepang, Kuala Lumpur. 😀
Sombong adalah pakaian kebesarannya Allah SWT, sehingga tidak pantas bagi manusia untuk menggunakan kesombongannya.
Mas Zulfa…
Jangan kita menggunakan pakaian kebesaran Allah SWT tersebut.Wal’iyazubillahi min zaalik.
Kerana sombonglah, manusia jadi musnah, bumi semakin ranah dan kedamaian kian punah. Mudahan kita selalu menaksir diri dari kelemahan sebagai hamba.
Terima kasih. Salam dari Bangi, Selangor. 😀
Benar sekali bunda, semua ada yang dibumi dan dilangit hanya milik Allah, jk manusia menikmatinya itu karena kemurahan Allah. Semua hanya amanah yang harus dijaga dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Semoga kita bisa menjadi insan yang senantiasa khouf kepada Sang Pemberi Hidup Allah SWT.
UmmuRizka…
Amiin.. Ya Rabb. Mudah2an Mbak. Allah tidak pernah lokek dengan segala milik-Nya. Betapa Maha Pengasih lagi Maha Pemurahnya Allah yang mengurniakan pelbagai kelengkapan buat manusia walau ada yang mengkhianati-Nya.
Terima kasih Mbak atas komentar yang berbobot.
Senang mendapat kunjungan dari Ummu.
Salam mesra dari saya selalu. 😀
Assalamu`alaikum kakak ku
terima kasih kerana selalu ingat mengingatkan, semoga sama-sama kita memuhasabah diri akan tidak terus hanyut dibuai mimpi indah dibumi yang kita pinjam ini.
Salam manis buat akak
Wa’alaikum salaam adikku…
kasihmu telah diterima dengan baik.
Alhamdulillah, mudahan dengan selalu saling ingat mengingat kita akan sentiasa menambah baik keimanan kita. Amiin.
Salam manis juga dari akak di Bangi, Selangor. 😀
yelah kita sering lupa harus di beri ingat sekali sekala
Setuju, Suri.
“sesungguhnya peringatan itu, memberi manfaat kepada orang-orang mukmin.”
Salam ceria selalu. 😀
Assalamu’alaikum,
Kita milik Allah dan akan kembali kepada-Nya. Mungkin kita semua tahu itu, hanya sering melupakannya.
Segala hal bersumber dari-Nya, karena itu apa yang dapat kita sombongkan. Itulah sebabnya, ketika kita mendapat nikmat-Nya, kita harus memuji-Nya. Alhamdu lillahi rabbil ‘alamin.
Terima kasih sudah diingatkan.
Salam
Wa’alaikum salaam Pak Abdaz
Alhamdulillah. Segala puji-pujian dipanjatkan ke hadrat Ilahi Rabbal’alamiin.
Sama-sama kembali untuk kita saling mengingati dan pesan memesan. Terima kasih atas kunjungan Pak Abdaz yang menyenangkan.
Salam mesra dari Bangi. 😀
Seperti halnya bayi yang lahir tanpa membawa apa-apa…
Kita tidak boleh sombong ya, Bunda…
Kakaakin…
Iya… Kaka. Tiada apa milik kita. Maka harus sadar diri dengan segala kelemahan. Tanpa sandaran kepada Allah, kita tidak punya apa-apa kemenjadianpun.
Terima kasih kaka.
Salam manis selalu. 😀
Tulisan yang mencerahkan dan menginggatkan…jazakalloh bund?semua apa yang kita miliki hanyalah titipan Alloh , Kapan pun sang pemiliknya mau mengambilnya harus iklas….jadi jangan lah angkuh / sombong dengan apa yang sudah kita punya….
Akhmad Fauzi….
Barakallahu lakum.
Harus redha kepada apa yang bukan menjadi milik kita.
Malah disertai dengan syukur.
Terima kasih ya mampir lagi.
Salam mesra selalu. 😀
segala sesuatu adalah kilik Allah… bahkan manusia tak memiliki hak asasi selain yg dibolehkan oleh Allah…
Mas Argun…
ya.. setuju. Lalu kita, jangan sembarangan meneriak-neriak tentang hak asasi kalau tidak memahami hak-hak manusia ke atas Allah SWT.
Terima kasih untuk kumjungannya.
Salam keceriaan hendaknya. 😀
nice …//
sesungguhnya allah maha segagalanya….
salam..
Thanks Genksukasuka…
Segala yang ada Allah yang punya.
Terima kasih atas kunjungan perdana ke mari.
Salam kenal dan salam mesra dari saya di Bangi, Selangor. 😀
Mba, seandainya orang yang ku sangat cintai di ambil kembali oleh Allah SWT tuk berpulang kepada-Nya, apakah aku pantas tuk bersedih ?
syukron..
AgusNuramin…..
Perpisahan itu sungguh menyiksa dan menyedihkan. Tidak mengapa sedih mas, kerana sedih itu adalah fitrah manusia. Lalu iringi kesedihan dengan redha dan sabar sebagaimana Rasulullah sedih dan redha dengan kepergian Qasim dan Ibrahim semasa masih kecil. Allahu Akbar.
Semoga disembuhkan kesedihan itu dengan memahami hikmahnya. “sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.”
Affuan. Salam damai selalu. 😀
salam ..
sentoasa melipat gandakan kecintaan kita kepadanya
Salam Suri.
Terima kasih atas kunjungan yang menyenangkan.
Mudah-mudahan kita selalu mencinta Dia Yang Maha Pencinta.
Salam manis buat Suri dari saya di Bangi. 😀
“Ketenangan Jiwa” sumber kebahagiaan hidup yang menjadi impian setiap manusia yang hidup bersosial, berbangsa dan bernegara dalam konteks dunia nyata atau riill. Tidak ada alasan untuk tidak menginginkan ketenangan jiwa, karena tanpa “Ketenangan Jiwa” seseorang akan merasa selalu gelisah, takut, dan mendeita. Oleh sebab itu mulailah dari diri sendiri untuk mewujudkan kehidupan yang memiliki jiwa yang tenang. Semoga kita dapat meraih dan memperoleh impian yang paling dasae dan sederhana ini, agar dapat membantu memecahkan segala persoalan yang ada dalam hidup ini.
Kunjungan perdanaku untuk Bunda
Salm dari Jakarta
R. Indra Kusuma Sejati…
Amiin… Ya Rabb. Mudahan kita selalu mencari kedamaian dan ketenangan yang bersumberkan kecintaan kepada Allah SWT bagi mencapai dan meraih keredhaan-Nya.
Terima kasih R. Indra. Untaian kata yang dititipkan ke blog ini sungguh mengesankan jiwa tatkala membacanya. Semoga anda juga dirahmati Allah SWT.
Salam persahabatan yang baik dalam kongsian ilmu yang bermanfaat dari saya. 😀
Kita hanyalah debu, bahkan lebih kecil lagi, tak ada yang bisa kita sombongkan
Betul mas Nurhayadi… hanya debu kering yang tidak bermakna dalam sebuah bima sakti ciptaan Allah yang berterbangan tanpa dipedulikan, malah tanpa harga jika tidak disaluti dengan pakaian iman.
Terima kasih dan senang mendapat kunjungan dari mas Nur.
Salam dini hari dari saya. 😀
tulisan bunda n semua komen2nyah menyejukan hati … jd adem ayem ginih … tararengkyu 😉
Alhamdulillah…
Terima kasih kembali Kang KC atas kunjungan yang menyenangkan. Maaf, kalau BW nya jarang sekali, lantaran kesibukan yang melanda.
Salam gembira di penghujung pekan yang indah dari saya di Bangi, Selangor. 😀
waduh..selamat ye ..
nikmat ente akan ditambah ALLAH SWT..
karena ente sudah bersyukur kepadaNYA. .
smoga kita semua termasuk hambanya yang bersyukur.. . 🙂
Amiin… Ya Rabb atas doa yang dilampirkan buat kita semua.
Terima kasih Akbar. Semoga kesyukuran menjadi pakaian hidup kita sepanjang berkelana di muka bumi Allah ini.
Salam ceria selalu. 😀
Assalamualaikum Bunda,
Sulit mencari manusia yang tidak angkuh, paling tidak angkuh terhadap dirinya sendiri 😦
Wa’alaikum salaam Nanda Aldy…
kerana tidak sulit itulah, manusia semakin angkuh kepada dirinya, orang lain malahan kepada Tuhan Sarwa Alam sekalipun. Wal’iyazubillahi min zaalik.
Terima kasih nanda. mari kita selalu berasa rendah diri dalam ketakwaan di hadapan Allah saat menyusuri hidup ini.
Salam mesra dari bunda di Bangi, Selangor. 😀
halooo
kawan pelangii^^
apa kabar??
oia.. ini ada oleh” dari pelangii..
awar buat kaliann..
silakan diambil di
http://pelangiituaku.wordpress.com/2010/10/02/kejutan-award-blog-dari-dua-teman-blogger-pelangi/
salam,
pelangiituaku
Hai Pelangituaku yang indah…
Alhamdulillah, saya baik2 dan sehat.
Subhanallah… saya kehilangan kata2 waktu membaca komen Sang Pelangiku ini. Saya mendapat award ketiga yang cukup mengharukan.
Terima kasih ya, teman. Sudah saya titipkan dengan riangnya akan award tersebut. nanti dipaparkan bersama award yang lainnya.
Salam manis selalu dari saya buat Pelangiku yang indah. 😀
Salam Bunda ..
Trims Bunda dah kasih pencerah di saat kita mulai lengah ..
Salam buat fitr4y…
Alhamdulillah, mudahan kita mendapat manfaatnya bersama. Amiin.
terima kasih kembali Fit.
Salam indah di pagi minggu ini. 😀
Ya ummi, semua milik Allah
Bukan sekedar barang yang kita miliki, nyawa juga milik Allah. Jadi, kita senantiasa harus ikhlas 🙂
Achoey..
Terima kasih masih betah ke laman bunda.
Maafi bunda kerana jarang BW, lantaran kesibukan yang menyita waktu.
Semoga kita harus selalu ikhlas dan bersyukur dengan karunia Allah kepada kita.
Salam mesra dari bunda di Bangi. 😀
Assalamu’alaikum….
maaf baru sempat mampir, apa kabar Buda Fatimah?
Wa’alaikum salaam Mila..
Ngga apa-apa Mila, kita kan sama-sama sibuk. Bunda sangat fahami tentang hal ini.
Alhamdulillah, bunda baik2 aja. Mila gimana ?
Senang dengan kunjungan Mila.
Salam manis dari bunda di Bangi. 😀
laa hawla wa laa quwwata illa billah hil aliyil adziim
Sesungguhnyalah kita tak punya apa2 dan tak berdaya apapun juga.
Semua yg kita dapat dan lakukan, hanya karena kasih sayang Allah swt semata.
lalu, mengapa kita selalu lupa utk mensyukurinya?
kenapa kita lantas menjadi orang yg sombong?
Tulisan Ibu Fatimah ini benar2 mengingatkan kita kembali,
apa sebenarnya tujuan kita hidup ini, hanyalah menyembah Allah swt semata.
Semoga allah swt selalu membimbing kita semua dlm rakhmatNYA,amin
salam hangat utk Ibu Fatimah dan keluarga
salam
Bunda tersayang….
Amiin… Ya Rabb.
Semoga kita selalu sedar bunda akan kelemahan diri kita sebagai hamba yang selalu bersandar kepada bantuan Allah SWT. Mudahan kita menjadi hamba yang sentiasa mensyukuri segala nikmat yang dikaruniakan Allah dalam apa jua bentuknya.
Terima kasih bunda atas kunjungan yang menyenangkan. Salam hangat dan salam sayang dari saya sekeluarga buat bunda dan keluarga di sana. 😀
Assalamu’alaikum…
nothing is real ONLY HIM!
Wa’alaikum salaam Bintang Zohra…
Jitu sekali… HANYA DIA.
Terima kasih sahabatku.
Salam mesra selalu. 😀
Assalamu’alaikum…
maaf ye tolong edit semula kata-kata diatas ini,
saya pasti ini yang ini lebih tepat
nothing is real …. ONLY HIM!
terima kasih dan maaf sekali lagi
Wa’alaikum salaam sahabat…
Alhamdulillah, sudah dibaiki.
Terima kasih memakluminya.
Salam ceria selalu. 😀
salam bahagia
iman sentiasa ada tambah dan ada kurangnya.
Angkuh macam mana pun kita, akhirnya ke tanah juga kita kembali. Kembali tetap kembali..tapi kembalilah dengan tangan berisi jangan tanpa memiliki apa-apa. Saat mata dan mulut masih terbuka, sendi2 masih bergerak segera…maka perbanyakkan mencari pahala dan persembahkan kepada yang esa dengan senyum muka dan angkuh langkahnya dek limpahan pahala..
JANGAN di dunia angkuh dengan harta, kuasa dan apa..tapi bila mata terlelap lama, mulut terkatup kata, badan membiru dingin…apa yang mahu kita persembahkan pada yang kuasa…x lain x bukan ke nerakalah kita di humbang hina..subhanallah
wassalam
Salam bahagia juga, Khairi…
Subhanallah…. Indah sekali bicara yang ditulis oleh Khairi. Tidak pula tahu yang Khairi punya bakat menyusun kata yang menarik ini. Saya suka membacanya dan asyik sekali mendalami maksud tersirat yang cuba dirangkaikan. Syabas…. teruskan menulis dengan senang hati untuk perkongsian bijak.
Semoga kita sentiasa mensyukuri segala nikmat kurniaan Allah. Terima kasih Khairi atas kunjungan yang menyenangkan.
Salam ceria selalu. 😀
Semua di dunia ini memang fana, krn dunia ini memang fana. Klo lagi down, aku berusaha menyemangati diriku dengan kalimat ini: Innaalillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Meski awalnya tak gampang, tp aku harus berusaha.
Benar Bun, kita semua milik-Nya, jd tak ada yg perlu di angkuhkan, hanya saja menjaga hati itu menurutku “sulit sekali” 😉
Bun, wit sengaja ngomenin ni posting, meski datenya udah lama, abis suka sama postingan ini, sekaligus mengingatkan diri ini lagi akan kebesaran_Nya. Thanks ya Bunda..
Blog Wlaking Bund 😀