Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
*
BUATMU YANG MENYENTUH HATI….
…. bersama deburan ombak itu, debaran kalbuku bergetar tidak menentu.
Desir angin berlalu dalam zikir seru namamu yang selalu ada dihatiku.
Lalu…. rindu menjadi tetamu.
*
siti fatimah ahmad, 15 Mei 2016 (Ahad), 4.07 petang, sarikei, sarawak
*
*
*
DI SISIMU… KU TEMUI KEINDAHAN
*
*
*
*
***************
15 Mei 2016 (Ahad)/ 8 Syaaban 1437H/ 1250 petang, Sarikei, Sarawak
AKU…. mengerti setiap kehilangan yang menjadi teman kehidupan tidak pernah kekal selamanya. Setiap yang pergi sudah menjadi suratan Ilahi yang menitip takdir setiap insan duniawi. Perpisahan itu selalu terjadi tanpa pernah dapat kita mungkiri bahawa kerja Tuhan adalah untuk memisahkan manusia agar kita mengerti bahawa manusia tiada daya upayanya.
– SITI FATIMAH AHMAD –
***************
Β *
DEDIKASIKU UNTUKMU….Β Setulus doa dihulur agar kau sejahtera dan bertambah makmur dalam kehidupan yang beralun tidak pernah kendur. Semuanya menjadi ujian dalam kedewasaan untuk menentukan iman dan sabar di sepanjang jalan kenangan. Semoga bertambah bahagia dan dirahmati-NYA dari hatiku yang terdalam. Aamiin. Wassalaam. π
*
*
Subhanallah π
Alhamdulillah wa syukrulillah.
terima kasih Rahman dan salam sejahtera.
Assalamu’alaikum wr.wb. mba Fatimah…
Masya Allah ! indah nian untaian bait-bait puisi di atas, serasa diri ini berada di sisi-Nya menyampaikan segala rasa rindu pada-Nya, mengagumi deburan ombak yang bergulung-gulung dengan teratur, seakan menyiratkan satu makna bahwa sang waktu yang terus bergulir entah kapan akan berakhir. Terima kasih mba Fatimah telah berbagi puisi pendek namun sangat dalam maknanya.
Salam takzim dari Dompu-NTB
Wa’alaikum salaam wr.wb, mas AR Syamsuddin….
Terima kasih kembali atas apresiasi mas AR. Begitulah apa yang selalu tersirat di hati kita saat merindu dan mengingati Sang Pencipta dan sang pencinta yang namanya sentiiasa dizikir setiap detik masa. Mudahan waktu berbaki akan mendekatkan kita kepada-NYA. Aamiin.
Salam takzim dan hormat selalu.
Assalamualaikum ummi Siti Fatimah, semoga sentiasa diberikan kesihatan yang baik.
Pendek tetapi puitis baitnya. Penuh dengan pengertian yang mendalam pada seorang hamba. Semoga terungkap pertanyaan ‘dalam rindu dimana DIA dihatiku..”
Wa’alaikum salaam wr.wb, Abu Ikhwan…
Alhamdulillah, saya baik dan sihat wal’afiat. Didoakan Abu Ikhwan dan keluarga di sana juga sihat dan dilindungi Allah SWT.
Terima kasih Abu Ikhwan atas apresiasi yang diungkap dan juga sudah berkunjung kemari.
Salam sejahtera hendaknya..
Assalamu’alaikum Kak..
Dulu saya sering berkunjung ke LMGS yang lama. Tapi tiba-tiba laman itu menghilang dan saya tidak bisa lagu membaca tulisan Indah kakak.
Mungkin kakak dah lupa pada saya tapi saya tak pernah lupakan kakak. Oh iya, masa itu saya masih bergabung di blogdetik. Mungkin Kak Siti ingat nama unik saya masa itu kar33nar3sh
Saya selalu suka tulisan Kak Siti. Indah dan penuh pesan bermakna
Wa’alaikum salaam wr.wb, mbak Dyah….
Alhamdulillah, didoakan Dyah sihat di sana. Sangat senang mendapat kunjungan Dyah kembali. Kakak masih ingat lagi nama kar33nar3sh itu. Jadi sekarang ini menggunakan blog baru ya. Mudahan silaturahmi ini kembali seperti dulu agar kita dapat bertukar ide dan kunjungan.
Terima kasih atas apresiasi Dyah kepada karya-karya kakak. Sangat terharu dan berharap mendapat manfaatnya.
Salam mesra selalu. π
ini kutipana “mengerti setiap kehilangan yang menjadi teman kehidupan tidak pernah kekal selamanya. ” aku alami banget siti
iya Winny, mudahan kehilangan itu menjadikan Winny tabah dan redha atas ketentuan Ilahi.
Terima kasih dan salam manis.
Assalamu’alaikum wr wb puan Fatimah
kalau saya buat puisi … saya bingung ..
saya kagum sama orang2 yang bisa membuat puisi yang indah indah
salam sehat bahagia dari Jakarta
Wa’alaikum salaam wr.wb….
Memang benar, membuat puisi walau dalam perenggan pendek tetap susah. Ia memerlukan fokus untuk meluahkan apa yang ingin kita ungkap dari hati dan fikiran.
Terima kasih atas kunjungan dan salam sejahtera.