CT194. DARI LENSA MATAKU (2): API

Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

ApiFatima1A.P.I

FOTO 1. CANON EOS 650D f-stop f/4.5, Exposure time 1/60s, ISO-1000, Focal lenght 35mm

*

TEKA TEKI

Cuba fikirkan teka teki ini. KETIKA KECIL MENJADI KAWAN APABILA BESAR MENJADI LAWAN. Apa jawabnya ? Saya yakin, semua orang tahu jawabannya. 😀

*

7 Ogos 2013 (Rabu), Ramadhan terakhir, petang 1 Syawal 1434H dan esok HARI RAYA AIDIL FITRI. Anak-anak saya sedang bergembira ria bermain bunga api di halaman rumah kami di Sarikei. Alam terasa tenang seakan bersyukur menyambut sama takbir Syawal yang sedang berkumandang. Angin malam menyapa lembut setiap jiwa yang berada di sampingnya.

*

BIAR MATA BERBICARA

Tidak mahu mengundang bicara panjang, saya ingin mengajak teman pembaca berkongsi, apa yang saya lihat dan intepretasi dari alunan api yang dipuput bayu. Api itu terhasil dari longgokan bekas bunga api yang dibakar dengan daun-daun kering dan kertas oleh anak-anak saya.

Subhanallah walhamdullilah, amat mengkagumkan kuasa Allah SWT ini dan tidak disedari “kejadian” dari ketikan yang dihasilkan.

*

Semua foto diambil secara auto tanpa menggunakan flash.

ApiFatima4Ganapi

FOTO 2.  CANON EOS 650D f-stop f/5, Exposure time 1/100s, ISO-2500, Focal lenght 67mm

ApiFatima5SeriApi

FOTO 3.  CANON EOS f-stop f/5, Exposure time 1/1320s, ISO-800, Focal lenght 50mm

*

DARI LENSA MATAKU

Menurut penelitian mata dan naluri saya, foto pertama adalah persidangan warga API. 😉 Foto kedua menggambarkan imej seekor NAGA  dan imej ketiga adalah seekor SERIGALA. 

Menurut anda, apakah imej yang terbentuk dari api itu ?

SELAMAT MENCUBA

*

 **************

24 September 2013 (Selasa)/ 18 Zulkaedah 1434H/ 10.45 malam- Sarikei, Sarawak

AKU…. perlu menyiramkan sabar pada hati saat hangat kata-kata terluah mengiris rasa. Mengapa mesti berlaku pasrah sedangkan aku tahu ujian Allah tidak pernah menyerah kalah. Hanya yang bijaksana mampu menyimpul benang tersirat dari segala debunga tingkah. Wahai diri…. aku tidak pernah lelah menyaksikan sejuta perencah yang ditabur dalam sebuah kehidupan kerana tanpanya hidupku tidak akan meriah. Aku redha Ya Allah. Redhalah aku. Aamiin.

– SITI FATIMAH AHMAD –

***************

RinduFatima2padamu

KU SELIT HATIKU DI AWAN BIRU, DI SITU ADA RINDUKU

*

*

*

25 thoughts on “CT194. DARI LENSA MATAKU (2): API

    • Wa’alaikum saaam wr.wb, Asmie…

      Wah, sungguh kreatif sekali bayangan Asmie. Saya berusaha keras membayangkan apa yang Asmie jelaskan…. ternyata ada imej yang tampil setelah jenuh merenung dalam…. 😀

      Terima kasih Asmie kerana masih ingat untuk berkunjung kemari.
      Salam manis selalu. 😀

    • Wa’alaikum salaam wr.wb, mbak Mintarsih…
      Saya baru dapat menggambarkan imej seperti yang mbak bayangkan. Menarik ya kerana imajinasi kita berbeda sekali. Saya melihat foto kedua itu seakan seekor naga yang sedang bersedia untuk melompat sedangkan mbak dua tangan yang baru bertaut. Tarian api sungguh mempersonakan.

      Terima kasih mbak Min atas apresiasinya.
      Salam mesra selalu.:D

  1. Assalamu’alaikum, salam kenal ya Bunda
    Hal yang biasa dan terbiasa ada di sekitar kita, ternyata jika kita teropong dengan menggunakan alat yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, ternnyata menghasilkan dan mendatangkan ketakjuban kita akan ciptaan Alloh Ta’ala

    • Wa’alaikum salaam wr.wb Damar….

      Allah Maha Berkuasa untuk melakukan apa yang dikehendakinya dan Maha Hebat untuk mempertunjukkan kepada hamba-NYA apa yang hendak dijadikan pengajaran sebagai mencabar akal manusia untuk menerimanya.

      Subhanallah walhamduliah, walau hanya sedikit kepelikan yang terpamer di depan mata kita, itulah hakikat kekuatan dan kekuasaan Allah SWT apabila DIA berkehendak.

      Terima kasih Damar atas kongsian yang bernas ini.
      Salam kenal kembali. 😀

  2. menurut mitologi, api salah satu elemen dasar alam. kita bisa lihat contoh di avatar nickelodeon. ada api, air, tanah, udara. api itu mengandung energi dan lambang kehidupan. tapi api juga memiliki nafsu yang merusak dan tak dapat dikendalikan. seperti itulah sifat iblis dan nafsu.
    sayangnya ternyata menurut kimia modern, api tidak termasuk elemen dasar. jadi bentrok deh. api itu benda apa bukan ya?
    mungkin energi yang dihasilkan dari proses kimia lalu menghasilkan cahaya, panas dan asap. betul nggak bu?

    • Saya betul sahaja Wahyu, malah apa yang Wahyu jelaskan di atas sudah menjadi ilmu tambahan untuk difikirkan.

      Api yang kita fahami secara luarannya adalah energi yang menghasilkan cahaya panas sehingga mampu menjadi penolong juga mampu memusnahkan.

      Ternyata api juga dapat menghiburkan kita apabila gerak seninya menjadi bahan estetika dalam membuat penilaian yang terbentuk dari rupa dan tenaga yang dihasilkannya. Allahu Akbar.

      Terima kasih Wahyu.
      Salam sejahtera. 😀

  3. Assalamualaikum Wr Wb……

    Saya cuba menjawb ya Bun. Dari gambar pertama hanya terlihat tiga titk api yang menjulang ke atas sambl bernari dengan lemah gemulai. Gambar yang kedua mereka bersatu membetuk sebuah buah alas di atas lubang, dan yang ke tiga, membentuk sebuah tarian yang sedang di mainkan oleh panari dua perempuan.

    Salam wisata

    • Wa’alaikum salaam wr.wb, mas Indra Kesuma…

      Daya imajinasi yang mempunyai kreativiti tersendiri lalu membentuk apa yang naluri kita rasakan. Tidak mudah juga untuk saya turuti bayangan dari mas Indra terutama bayangan dua penari perempuan itu. . Kiranya ini bayangan di luar kotak, ya. 😀

      Terima kasih sudah berkongsi ide yang menghiburkan.
      Salam hormat. 😀

  4. Assalamualaikum,
    Benar banget peribahasa nenek moyang kita, Mbak Fatima. Api itu ketika kecil bisa diajak berkawan. Tapi kalau sudah besar kadang pasuan pemadam kebaran tak sanggup menaklukannya. Jadi kesimpulan hati-hati kalau sedang bermain api ya, Mbak, takutnya terbakar nanti hehehe..

    • Wa’alaikum salaam wr.wb, mbak Evi….

      Hehehe… kasihan ya mbak, bila apinya menyemarak besar, manusia jadi cemas dan takut. Pada hal kita yang memulainya dengan bakaran kecil. Akibat tidak dikawal selia, api menjadi lawan dan menakutkan. itu api dunia, bagaimana jika api di akhirat. Pasti tidak mampu untuk dilawan. Masya Allah, Maha Hebatnya Allah bersama bala tenteranya. Tetapi kita tetap degil dan melawan-NYA.

      Terima kasih mbak Evi, semoga bahagia.
      Saam manis. 😀

  5. Assalamu ‘alaikum wr. wb. umiku sayang

    alhamdulillah, masih diberi kesempatan tuk menyapa umi yang selalu kurindu…

    waaahhh… ko’ aku jadi buta gambar githu yah, tidak dapat menggambarkan skesta pembentukan api tersebut, image 3. aku liat seperti telinga kelinci yang panjang… hehe 😀

    yaahh… nantilah aku amati lebih dalam lagi image tuh, biar jelas… hehe

    salam rindu dan sayang buat umi…

    • Wa’alaikum salaam wr.wb, Neni anak Umi….

      Alhamdulillah, Umi senang dikunjungi Neni dalam sela-sela kesibukan yang semakin memuncak ini. Mudahan rindu itu terlerai jua apabila ingatan kita saling bersapa. 😀

      Hehehe…. memang benar sekali Neni itu buta gambar sehingga imej itu tidak terbayangkan. Iya tidak apa, sekurangnya imej 3 sudah dapat ditanggapi walaupun hanya sepasang telinga kelinci. Opppsss… kelinci itu, binatang apa ya. (picit dahi, bingung tidak dapat bayangngkan wjah kelinci, Umi pula jadi buta gambar menuruti Neni.;)

      Umi tunggu imej baru yang Neni gambarkan… pastikan itu.

      Salam rindu dan sayang kembali dari Umi. 😀

  6. Kalau apai yang kedua, kata hati saya kok mengatakan bahwa itu mirip seperti penampakan kepiting, dimana ada sosok mata dan sapitnya. Tapi apapun itu, dari sebuah api, orang akan memandang dgn persfektif yang berbeda tergantung bagaimana ia melihatnya. Begitu juga dengan hidup. Masalah yang menimpa kita dapat selesai atau tidak tergantung bagaimana kita menyikapinya. Jika menyikapi dengan kesabaran, InsyaAllah jalan keluar akan datang. Tetapi apabila disikapi dengan kegusaran, pasti masalah akan banyak bertambah.

    • Ternyata pandangan kita di foto no. 2 sangat berbeda. Saya cuba mencari sepit ketam, namun tidak ada yang dapat mempengaruhi mata saya untuk masih merenung sosok naga yang bersedia untuk melompat mangsanya. 😀

      Demikianlah perspektif manusia tidak akan pernah sama dalam menanggapi sesuatu yang berbentuk abstrak. Melalui akal bijak, manusia berusaha menggunakan segala pancainderanya bagi mencapai kepuasan dari apa yang sampai ke otak dan hatinya.

      API merupakan hamba Allah yang dicipta sedemikian rupa dengan kelembutan haba yang meliuk-liuk saat ditiup bayu sehingga amat cantik dan penuh gemalai. Namun dalam keembutan itu tersimpan sifat seganas naga saat angin taufan dan ribut sehingga memusnahkan apa yang ada di sekelilingnya.

      Iya, benarlah apa yang Ifan jelaskan bahawa sikap manusia tidak ubah seperti api yang tidak dapat diketahui perubahan tingkahnya apabila emosi mempengaruhinya.

      Terima kasih Ifan untuk kunjungan dan pandangan yang mencerahkan. Satu analogi yang menjernihkan minda.

      Salam sejahtera. 😀

  7. waalaikumsalam,
    api memang memiliki keindahan yang sangat luarbiasa, namun juga menyimpan marabahaya yang dahsyat,
    foto-fotonya sangat menakjubkan…dengan menggambarkan image seperti gambaran yang ada dalam gambaran pikiran sang pemotret…namun menurutku foto nomor dua yang sangat cocok dengan imajinasi srigala…luarbiasa….
    selamat berkarya..salam hangat dari Makassar – Indonesia 🙂

    • Benar, mas Hariyanto dan sudah terbukti lama setiap teori yang bersangkut dengan api dan akibatnya.

      Perbezaan pandangan dalam mentafsirkan satu imej mencetus
      kehebatan kuasa Allah SWT melalui kurnia akal dan ilmu yang dimiliki. Tentu sahaja saya terfikir bagaimana seekor naga dari pandangan saya menjadi seekor serigala dari pandangan mas Hariyanto. Jika dilihat kembali, mungkin ada yang melihat seperti seekor kucing. 😀

      Terima kasih atas kunjungan dan kongsian ide yang menarik.
      Salam hormat selalu. 😀

    • Tidak apa-apa mbak Ummu. Sekurangnya sudah berusaha. Lain mata lain pandangnya. Terkadang tidak nampak kerana fokus kita tidak menjangkau apa yang dimaksudkan.

      Jika ayat di atas dapat diterjemahkan, tentu semua yang membacanya dapat memahami ebih jelas lagi maksudnya, mbak. 😀

      Terima kasih atas kunjungan.
      Salam manis selalu. 😀

  8. Assalamu’alaikum Wr. Wb…

    Saya suka foto-foto apinya Mbak, begitu indah dan alami. Namun begitu, mampu menampilkan ekspresi imainasi yang beragam. Kalau dari penglihatan mata saya: foto pertama menggambarkan beberapa penari yang menampilkan tarian duka atas segala peristiwa menyakitkan yang mereka alami. Kemudian di foto kedua, para penari meleburkan diri membentuk telapak tangan yang memohon doa pada Yang Kuasa. Lantas di foto ketiga, telapak tangan tadi berubah menjadi untaian doa yang mengarah ke atas. Sayangnya tidak ada foto keempat. Kalau ada, barangkali akan diketahui (lewat imajinasi) apakah doa itu terkabul atau tidak.

    Sungguh postingan yang mampu membuat penasaran dan juga mengembangkan imajinasi. Terima kasih Mbak.

    Salam hormat senantiasa…

    • Wa’alaikum salaam wr.wb, mas Raden…

      Imaginasi mas Raden seperti berantaian dari gerak api tersebut. Sungguh menakjubkan sekali apa yang digambarkan oleh mas Raden. Saya sampai pusing kepada membayangkan apa yang diimaginasikan oleh mas Raden. 😀

      Ternyata berlainan imaginasi memberi keindahan dalam ciptaan Allah SWT. Liuk gerak api yang dibuai angin berjaya di”tangkap” oleh lensa dengan pantas. Teknologi kamera semakin canggih dan memudahkan kita dalam mengetik peristiwa yang kita sukai.

      Ada foto keempat tetapi tidak terlalu terang (blur) maka, tidak ditampilkan. Iya, mungkin itulah jawaban kepada imaginasi mas Raden.

      Terima kasih atas komentar dan pandangan mas Raden sebagai satu pencerahan yang mengasyikkan.

      Salam hormat dan sejahtera selalu. 😀

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.