CT204. BUNGA KEMBANG PAGI MASJID NABAWI (3): SENJA NAN INDAH

Assalaamu’alaikum Warahmatullah Wabarakaatuh

Kembang3Fatima1SenjaNanIndah

Sudah lama tidak menulis tentang pengalaman di Dataran Masjid Nabawi bersama Bunga Kembang Pagi (Payung Elektrik) setelah posting kedua CT186 (2): TIANG LAMPU BERPAYUNG yang lalu. Pengalaman yang bakal dikongsikan ini lebih menarik kerana saya dan SPH berkesempatan menyaksikan kembang payung elektrik menutup tirai mekarnya di senja nan indah.

Cukup mengesankan hati saat payung yang dilihat kembang mekar di pagi hari, kini secara perlahan menutup kelopaknya apabila tabir malam kian menenggelamkan warna alam yang gemilang. Lidah dan hati saling bersahutan mengucapkan tasbih, tahmid, tahlil dan takbir. Saya benar-benar kagum memerhati kuncupan payung yang akhirnya membentuk tiang lampu yang kemudiannya menyala untuk menyinari malam yang kelam.

Apa yang pasti, inilah pengalaman pertama dan terakhir saya menyaksikan Bunga Kembang Pagi menguncup kelopaknya. Oleh kerana waktu menguncupnya payung elektrik ini sekitar jam 5 petang waktu Madinah dan hampir menjangkau waktu Maghrib, saya “terpaksa” mengorbankan saf solat di dalam Masjid Nabawi untuk waktu Maghrib dan Isyak. Hari itu, saya mendirikan solat di Dataran Masjid Nabawi, bahagian Nisak. 

Cukuplah sekali saya melihat acara penutupan payung Kembang Pagi kerana saya tidak mahu terlepas untuk mendapat saf pertama di dalam Masjid Nabawi. Sedangkan SPH hampir setiap hari menyaksikan pemandangan ini. Insya Allah, di masa akan datang, pasti saya akan dapat menyaksikan semula pemandangan senja nan indah di Masjid Nabawi.

Pemandangan ini, saya kongsikan bersama teman pembaca yang belum pernah ke sana melalui lensa kamera kompak Olympus FE-280 secara berurutan selama hampir 4 minit dengan menghadap satu arah sahaja agar dapat dinikmati secara jelas perubahan yang berlaku dalam proses menguncup tersebut.

SELAMAT MENJAMU MATA DENGAN KEINDAHAN SENJA YANG MEWARNAI KEMERIAHAN DATARAN MASJID NABAWI

*

Kembang3Fatima2Kembang1

Kembang 1. Kelopak masih mekar

Kembang3Fatima3Kembang2

Kembang 2. Kelopak mulai menguncup sedikit, gerakan sangat perlahan

Kembang3Fatima4Kembang3

Kembang 3. Kelopak menguncup dengan tenang dan menampakkan tulang

Kembang3Fatima5Kembang4

Kembang 4. Kelopak mulai menguncup lebar ke bawah

Kembang3Fatima6Kembang5

Kembang 5. Kelopak menguncup dari dekat

Kembang3Fatima7Kembang6

Kembang 6. Kelopak semakin menguncup

Kembang3Fatima8Kembang7

Kembang 7. Kelopak merendahkan sayapnya membentuk tulang2 kekar yang indah

Kembang3Fatima9Kembang8

Kembang 8. Kelopak semakin mengecut ke dalam

Kembang3Fatima10Kembang9

Kembang 9. Kelopak menguncup dari jarak dekat

Kembang3Fatima11Kembang10

Kembang 10. Kelopak yang semakin menguncup menampakkan keindahan bentuk tiang yang semakin lurus

Kembang3Fatima12Kembang11

Kembang 11. Barisan Kembang Bunga Pagi yang cantik dan mengkagumkan apabila gerakanya sekata

Kembang3Fatima13Kembang12

Kembang 12. Kelopak yang semakin mengecil dan mulai disembunyikan dari sebalik tulang-tulang kelopak

Kembang3Fatima14Kembang13

Kembang 13. Menakjubkan apabila melihat kelopak yang semakin mengecut dari dekat

Kembang3Fatima15Kembang14

Kembang 14. Kelopak yang mulai menguncup dan pemandangan alam semakin luas

Kembang3Fatima16Kembang15

Kembang 15. Hati jadi sayu apabila melihat kelopak yang mekar sepenuhnya di pagi hari, hampir menyempurnakan tugasnya di senja nan indah

Kembang3Fatima17Kembang16

Kembang 16. Kelopak mulai menyelinap masuk ke sarang teduhnya

Kembang3Fatima18Kembang17

Kembang 17. Akhirnya, tugas yang diamanahkan untuk melindungi tetamu Allah SWT dari kehangatan mentari sudah selasai. Cahaya lampu dari Tiang Kembang Pagi akan dinyalakan apabila hampir waktu Maghrib untuk menerangi suram cahaya malam

Kembang3Fatima19Kembang18

Kembang 18. Tiang Bunga Kembang Pagi yang hampir dan penuh menguncup untuk istirehat. Tugasnya diambil alih sang Lampu yang telah menerima tugasan di malam hari untuk kemudahan jemaah hujjaj yang hendak beribadah

*

SAKSIKAN KEINDAHANNYA

Untuk lebih menikmati kesyahduan dan keindahan yang dimaksudkan melalui foto di atas, saya lampirkan You Tube yang memaparkan proses penguncupan Payung Bunga Kembang Pagi. Selamat menonton. 😀

SEMOGA MENDAPAT MANFAAT DARI APA YANG DIKONGSIKAN DARI SENJA NAN INDAH DI MASJID NABAWI YANG BARAKAH

*

****************

29 Oktober 2013 (Selasa)/ 24 Zulhijjah 1434H/ 10.45 malam – Sarikei, Sarawak

AKU… memahami untuk menjadi mulia di sisi Allah SWT hendaklah menuruti segala perintah dan larangan-NYA. Jangan sekali-kali merasa susah untuk menjalankan syariat Allah walaupun terpaksa menempuh kepayahan dan kesukaran. Ingatlah, di dalam kesusahan terselit hikmah yang besar untuk menguatkan iman dan takwa. Jangan pernah malu dengan agama yang dianuti. Berusahalah menjadi hamba Allah yang berjuang untuk mencapai keredhaan-NYA. Aamiin. 

– SITI FATIMAH AHMAD –

***************

*

Dedikasiku Untukmu…. Selalu ada doa buatmu. 😀

*

RinduFatima2Hanyadirimu

WALAU JAUH DARI PANDANGAN MATA, DI HATIKU TETAP SETIA

30 thoughts on “CT204. BUNGA KEMBANG PAGI MASJID NABAWI (3): SENJA NAN INDAH

  1. Assalamualaikum, Mbak Fatimah. Indah sekali kembang pagi itu. Datang dari otak yang pintar ya Mbak, designnya keren sekali. Tata letak di halaman Masjid juga sungguh menghibur mata 🙂

    • Wa’alaikum salaam wr.wb, mbak Evi….

      Demikianlah Allah mengurniakan ilmu dan akal kepada manusia untuk menggarap segala potensi dan bakat yang dkurniakan. Namun tidak ramai yang mensyukurinya, malah ramai manusia yang mengingkari perintah dan larangan Allah SWT.

      Mudahan dengan sekelumit keindahan yang kita saksikan di Tanah Suci dapat menghadirkan kesedaran untuk menghargai apa yang Allah SWT amanahkan kepada kita selama ini, ya mbak. 😀

      Terima kasih, mbak Evi kerana berkunjung kemari.
      Salam manis selalu. 😀

  2. Assalamualaikum ukhti Fatimah, apakabar..lama tak mampir kesini,
    menatap keindahan kembang mekar dari payung-payung elektronik berteknologi tinggi itu menyadarkan diri bahwa..semua yang mekar akan kembali berguguran pada waktunya,
    demikian juga dengan usia kita..kan tiba masanya bagi kita mengakhiri hidup untuk memenuhi panggilan Sang Khaliq…,
    usia laksana kembang yang lepas dari tangkainya,,jatuh ke bumi, layu dan mengering hingga sirna di telan waktu, dan tak mungkin lagi kembali ke tangkainya…
    adakah kita menyadari hal itu, semua seakan terlupa, terlena oleh duniawi yang gemerlap berkilau,
    hingga melupakan siapa sebenarnya diri kita, kemana kah kita akan kembali….
    semua tak ada yang abadi…karena keabadian hanya milik ALLAH SWT..dan kesanalah kita semua yang bernyawa akan kembali untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita di dunia fana ini…..
    salam dari Makassar Indonesia 🙂

    • Wa’alaikum salaam wr.wb, mas Hariyanto…

      Alhamdulillah, saya sihat dan baik. Didoakan mas Hariyanto dan mbak Wieka juga sihat dan dirahmati Allah SWT.

      Subhanallah, saya senang membaca peringatan seperti yang mas Haryanto kongsikan di atas. Mudahan kita mengambil iktibar dan manfaat dari setiap kehidupan makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT dan juga manusia. Semuanya saling berkaitan dengan manuslia untuk diteladani.

      Buatlah bekal amal yang banyak sebelum masa yang bakal ditempuh bagi menemui yang berhak atas kita. Segala ilmu yang dikurniakan mesti membawa kebaikan untuk ummah di samping kita dalam menjana ganjara dan pahala yang besar di sisi Allah SWT.

      Terima kasih banyak atas kongisan yang berbobot dari mas Hariyanto. Semoga mendapat rahmat dan barakah dari-NYA. Aamiin.

      Salam hormat takzim. 😀

  3. Subhanallah… Bunda, saya sangat ingin menyaksikan bunga itu secara langsung. Semoga diberi ijin oleh Allah Ta’ala.
    Bunda mengambil gambarnya pada posisi yang tepat, sehingga keindahannya terlihat jelas dari rangakian foto-foto itu 🙂

    • Aamiin Allahumma Aamiin.
      Insya Allah, mudahan mbak Akin akan ke sana jua untuk beribadah sambil menyaksikan kebesaran Allah SWT yang sangat mengkagumkan di Tanah Suci.

      Apapun yang ada di sana semuanya akan menjadi kenangan terindah dan menyebakkan setelah pulang ke Tanah Air. Yang pasti, kita akan berusaha menjadi yang lebih baik dari sebelumnya. Aamiin.

      Terima kasih atas kunjungan mbak Akin
      Salam manis selalu. 😀

  4. Assalamu’alaikum wr.wb.

    Berdesiran hati saya membaca postingan ini dan melihat foto-foto indahnya. Hal ini karena saya memang sangat merindukannya. Ketika ibu mertua berangkat haji tahun ini, di Makkah katanya sedang bermimpi ketemu saya. Tempat pertemuannya katanya seperti di Masjid Madinah. Maka, ketika ibu pulang hari selasa kemarin lusa, semua sisa uang bekalnya yang berbentuk Riyal diberikan kepada saya. Katanya untuk bekal agar saya segera bisa berhaji. Subhanallah wal hamdulillah…. semakin berdesiran hebat rasa rindu saya. Mohon doanya ya, Mbak Fatimah, agar saya bersama istri diberi kemudahan oleh Allah Swt. untuk segera bisa menunaikan ibadah haji. Allaahumma aamiin…

    Salam hormat dari Daerah Istimewa Yogyakarta,
    Akhmad Muhaimin Azzet

    • Wa’alaikum salaam wr.wb, mas Amazzet…

      Alhamdulillah, ibu mertua mas Amazzet sudah kembali dengan sihatnya dari Tanah Suci. Semoga beliau mendapat haji mabrur dan diredhai Allah SWT atas segala amal ibadahnya di Tanah Suci dan kehidupan mendatang yang bakal ditempuh.

      Bertuah sekali kerana ibu mertua mendapat mimpi yang baik semasa di sana. Mudahan apa yang dimimpikan tentang mas Amazzet akan menjadi kenyataan dan seruan Allah SWT untuk menjadi tetamu-NYA dalam waktu yang mendekat nanti akan tertunai. Semuanya atas izin dan kehendak Allah semata-mata. Kita seharusnya berdoa dan meminta agar hajat dimakbulkan.

      Saya doakan semuanya berjalan baik. Banyakkan bersolat malam, berbuat amal ibadah, sedekah jariah serta mempelajari ilmu umrah dan haji dengan mantap mulai dari sekarang agar apa yang dilakukan menjadi amalan yang berkekalan sebelum sampai waktunya dijemput Allah ke Tanah Suci.

      Terima kasih sudah berkunjung lagi kemari dan berkongsi cerita hajinya di sini. Salam hormat takzim. 😀

    • Informasi menarik apabila adanya kebersamaan masjid di Semarang dengan yang ada di Masjid Nabawi. Mudahan Hendro akan memaparkan kisah tentangnya. Ingin juga melihat foto-foto yang dikaitkan dengan masjid tersebut.

      Terima kasih Hendronurkholis.
      Salam sejahtera. 😀

  5. Assalamualaikum

    Umi, sungguh indah Masjidnya, ditambah dengan keberadaan teknologi canggih itu. Wow, butuh biaya besar untuk mewujudkannya pastinya. Salut dengan keindahan yang semoga menyamankan para jamaah di sana 🙂

    Salam dari Bogor

    • Wa’alaikum salaam wr.wb, nanda Achoey…

      Iya, kos untuk melaksanakan kewujudan payung elektrik itu memakan belanja yang amat besar kerana proeses peyelenggaraan yang rapi perlu dibuat setiap hari. Sangat cantik pada foto tetapi lebih cantik dan mengkagumkan jika dilihat dengan mata telanjang.

      Umi doakan nanda akan menjejak kaki ke sana sebagai tetamu Allah. Berdaftar haji dari sekarang supay senang menguruskan wangnya di kemudian hari. Aamiin.

      Terima kasih atas kunjungan dan semoga sukses selalu. 😀

    • Alhamdulillah, terima kasih atas apresiasi dari mbak.
      Mudahan apa yang dibaca akan bermanfaat dan dapat memotivasikan mbak pula.

      Terima kasih mbak atas kunjungan perdana di LMGS G2
      Salam kenal dan manis selalu. 😀

  6. salam kenal mbak.. 🙂
    Alhamulillaah.. menyaksikan gambar2 dari mbak siti serasa menyaksikan di dunia sungguhan. saya belummpernah kesana,mudahan Alloh mengizinkan saya untuk melihat langsung keindahan ini..aamiin

    • Aamiin Allahuma Aaamin….
      Saya doakan mbak Yulita akan menerima seruan Allah SWT sebagai tetamu-NYA di kemudian hari.

      Apa yang penting, mulailah dengan niat dan berusaha untuk menabung agar dapat berdaftar segera. Insya Allah, berdoalah agar semuanya akan berjalan lancar mengikut waktu yang telah Allah SWT tetapkan.

      Terima kasih mbak sudah berkunjung perdana kemari. Salam kenal juga dari saya. Semoga bermanfaat buat mbak. 😀

  7. Subhanallah..nampak menambah keindahan suasana di masjid nabawi itu ya mbak…

    Dan semoga saja saya beserta keluarga dapat menyusul berada pula,di sana..Amin 🙂

    • Alhamdulillah, itulah salah satu hiburan hati setelah beribadah dan secara langsung menginsafi kita betapa Allah SWT mengurniakan kebijakan kepada hamba-NYA untuk menguasai teknologi buat kemudahan mereka sendiri.

      Melihat semua ini, hati semakin teguh mengimani Allah SWT dan mengagumi kebesaran-NYA. Nikmat mana lagi yang hendak kita dustakan ?

      Aamiin Ya Rabbal’alamiin. Saya doakan Purnomo dan keluarga menjadi duyuf ar-Rahman di kemudian hari. 😀

      Terima kasih dan salam sejahtera.

  8. Wah senangnya menampaki kerindangan suasana di mesjid Nabawi.
    Tadinya saya pikir keteduhan itu dipayungi oleh pohon-pohon kurma, Mbak Siti.
    Ternyata banyak buah tangan hasil apresiasi mbak yang dibawa sewaktu menunaikan haji di tanah suci ya?
    Salam.

    • Dulu, memang banyak pohon kurma di sekitar Masjid Nabawi. Kerana sudah berlakunya banyak pembesaran maka yang ditanam itu kini adalah tiang lampu yang diteduhi payung elektrik. Jadi kalau mahu lihat pohon kurma yang subur harus berziarah ke kebun kurma.

      Alhamdulillah, apabila kerajaan Arab Saudi membenarkan kamera boleh dibawa ke Tanah Suci, maka hampir semua jemaah haji dapat mengambil gambar sebagai kenangan semasa berada di sana.

      Cuma di Masjid Nabawi bahagian Nisak sahaja masih dilarang sedangkan di bahagian rijal, tiada larangan. Kerana itulah saya tidak ada foto tentang Masjid Nabawi di bahagian saya bersolat.

      Terima kasih atas kunjungan DTF kemari.
      Salam hormat. 😀

    • Insya Allah, mudahan keinginan yang tersemat di hati untuk ke Tanah Suci akan dikabulkan Allah SWT pada masa yang sudah ditentukan-NYA. Jangan lupa menyimpan wang sebagai usaha ke sana.

      Terima kasih. 😀

  9. Assalamualaikum WR WB ustazah, semoga ustazah sentiasa sihat dan dilindungi Allah. penulisan ustazah amat menarik dan bermanfaat. Perkongsian ustazah amat menyentuh hati kerana bukan calang-calang orang yang mempunyai pengalaman ke tanah suci. Apataha lagi melihat payung elektrik itu secara langsung. Daripada pengkongsian ustazah, saya dapat mengagumi payung elektrik itu, Subhanallah. Saya berdoa agar mampu pergi ke Tanah Suci Mekah untuk menunaikan ibadah haji dan umrah suatu hari nanti, in shaa Allah.

    NOR HIDAYAH BINTI MUHAMMAD NASIR
    PISMP PIM SK 2 JUN 2020
    SEMESTER 3
    IPGK BATU LINTANG

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.