CT18. BUATMU YANG MENGERTI

Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

“Siapakah yang berani mengkhabarkan hujan akan turun, menjadikan taman hati ini lautan penuh rahsia ?

BUAT SEORANG KEKASIH YANG SEPI – melihat sesuatu yang indah dan mencabar dalam dirimu, kau seakan menggigit hatiku dan menangguhkan kesakitan di hujung nafasku.

Walau aku terpegun melihat sesuatu yang indah darimu melintasi alam fikirku : untuk sewaktu aku termangu mengenang dan menceritakan keajaiban kejadian dari mimpi yang bukan lagi rahsia. Kerana untuk dapat memilikimu, aku harus menjadikan diriku AIR ATAU EMBUN.

ENGKAU adalah sekuntum bunga wangsa tetapi pemalu, yang entah mengapa terlalu rapat dan menarik keinginanku.

ENGKAU adalah hati yang mengerti mewujudkan kemesraan di hari-hari indah yang manis dalam hidupku.

ENGKAU adalah sebahagian dari milikku yang ungu dan biru-biru dan ungu. Kita bertemu disamar mentari, bersatu diredup angin yang panasnya di hujung hati.

Dan sekiranya aku mengatakan sekali lagi bahawa ENGKAU ADALAH MILIKKU (YANG SEMENTARA). MAHUKAH ENGKAU PERCAYA ?

MengertiFatima1Rindupadamu

BARANGKALI : MALAM bakal menemukan rahsianya. Sebuah mimpi dari kamar seorang perindu untuk mengubah sekuntum bunga wangsa yang pemalu bagi suatu upacara yang tidak rasmi TETAPI AMAT BERERTI.

Lalu sewaktu ini… masihkah engkau mengerti ? Masihkah engkau percaya ? Masihkah engkau merasakan…. PANAS RINDUKU DALAM WARNAMU DAN INDAH WARNAMU DALAM RINDUKU.

“WAHAI SEKUNTUM BUNGA WANGSA : MENGERTILAH…. DI SITU ADA HATIKU.


SalamFatima3SalamFatima  17 OKTOBER 2010 (AHAD)/ 1921 MALAM SARIKEI, SARAWAK

AKU….. yang selalu cuba mengerti tentang dirimu.



YA RAHMAN YA RAHIIM…… Alhamdulillah wa Syukrulillah atas segala rindu yang kau tunaskan di hatiku buat seorang yang bernama KEKASIH. Kurniaan cinta dan sayang ini adalah satu anugerah keakraban buat hamba-hambaMu yang saling menyintai dan menyayangi keranaMu.

– SITI FATIMAH AHMAD –


92 thoughts on “CT18. BUATMU YANG MENGERTI

  1. Kerinduan memang merupakan anugerah yang tiada ternilai harganya. Dengan adanya kerinduan, maka kita mengerti bagaimana mencintai seseorang dengan tulus dan ikhlas tanpa mengharapkan balasan se sen pun. Salam dari Samarinda, Kaltim.

    • Ifan Jayadi…
      Benar Ifan, rindu adalah acara percuma yang tidak berbayar. Sakitnya juga tidak punya obat yang boleh dibeli di mana-mana farmasi. Rindu juga tidak boleh dirawat di rumah sakit lantaran tiada penawarnya di sana. Rindu itu ubatnya di hati dan penawarnya adalah pertemuan. Rindu selalu membuat manusia ingin bertemu.

      Terima kasih Ifan atas bicara rindu yang nyaman. Salam harmoni dari Sarikei. 😀

  2. Mbak Siti,

    Posting yang berjudul: “Buatmu Yang mengerti” kayaknya adalah bentuk puisi sebagai kristalisasi rasa yang mengendap. Disitu banyak keindahan, disitu nampak kerinduan. Di situ ada harapan dan di situ juga ada semburat rasa sakit walau sangat tipis.
    ada nuansa cinta
    cinta kepada sesama
    dan cinta kepada Tuhannya.

    • Eyangkung….

      Puisi memberi keindahan bahasa yang tersendiri dan sangat dalam maknanya jika kita memahami apa yang mau disampaikan dalam bahasa yang lain dari bahasa biasa. Ia bernuansa indah dan mengasyikkan. Saya sangat suka menulis dalam bentk ini kerana saya boleh bermain dengan keindahan bahasa.

      Terima kasih Eyang atas komentar yang berbobot di atas. Saya senang dengan sedikit ulasan yang diberikan. Ada benarnya apa yang Eyang maksudkan itu. Ternyata Eyang adalah seorang peneliti dan pengamat bahasa yang dapat menyelami makna sesebuah kata dalam bicara yang disajikan.

      Semoga Allah SWT memberi kebaikan yang melimpah buat Eyang dalam menyebarkan ilmu dan berbagi hikmah kepada semua yang berminat untuk meninggikan martabat ilmu dalam bidang bahasa.

      Salam takzim, penuh hormat dari saya di Sarikei, Sarawak. 😀

  3. Assalaamu`alaikum kak..
    indah sungguh puisi yang lahir dari hati kakakku itu, membacanya terasa seperti ungkapan tersebut ditujukan khas buat diri ini. Meniup perlahan di sanubari. Semoga cinta yang akan semai subur mewangi di dunia dan akhirat.

    Salam sayang daripada saya untuk kakak.

    • Wa’alaikum salaam adikku…
      Amiin… Ya Rabb. Mudahan cinta dan kerinduan itu akan tumbuh subur dan mekar mewangi bunga dunia. Harumnya hingga ke akhirat. Tapi semua itu hanya sebuah kerinduan yang tak pernah kesampaian.

      Terima kasih dik atas semangat yang disodorkan.
      Salam sayang kembali dari akak. 😀

  4. Assalamualaikum wr wb .

    selama malam boen gimana kabar ..semoga selalu dalam AnugerahNya dan selalu dalam bimbinganNya .

    mohon maaf sudah agak lama gak mampir ….hanya bisa mendo’a semoga sehat selalu dan tetap berbagi

    • Wa’alaikum salaam Wr. Wb sahabat guruku.
      Selamat malam juga dari saya. Alhamdulillah.. saya sihat dan didoakan Mas Doel juga demikian hendaknya.

      Terima kasih atas kunjungannya. Kita ini sama sahaja sibuknya mas. tidak mengapa kalau jarang mampir, saya fahami akan tugasnya. Amiin… Ya Rabb. Mudahan kita akan selali berbagi hikmah yang dikurniakan oleh-Nya.

      Salam mesra selalu. 😀

    • Mas Zulfa…
      Ahh… saya senang dengan rindu yang diungkapkan oleh Zulfa di atas. Bijak dalam menyimpul bahasa.Indah dan harum aromanya bila dibicara.

      Benar sekali…ia sesungguhnya mencubit rasa yang tidak tahu di mana letak sakitnya. membuat segumpal hati ini terasa sesak hingga tidak bernafas reda. Rindu itu sungguh menyiksakan.

      Terima kasih atas tulisan yang ringkas namun maknanya cukup tersirat. Salam mesra selalu. 😀

    • Mas Argun…
      Benar mas… seseorang yang saya hormati peribadinya. Sungguh mengkagumkan. Mengenalinya seperti tidak pernah mahu untuk melupakan.

      Pengertiannya cukup mempesona yang kadang kala, saya sendiri belum bisa mengerti dan coba untuk mengerti.Merinduinya seperti saya merindui diri sendiri.
      Subhanallah… semoga sosok yang membahagiakan itu diredhai dan diberi kebahagiaan oleh Allah senantiasa.

      Terima kasih Argun kerana selalu merasa “hilang” di Bandung.. 😀

  5. Assalamualaikum wr wb.

    Ummi senantiasa pengertian, makanya blogwalking dan bersahabat tak terbatas di negeri jiran.

    Salam persohiblogan dari Bogor 🙂

    • Wa’alaikum salaam Nanda Achoey…
      Subhanallah… bunda jadi segan karena nanda selalu betah kemari sedangkan bunda belum lagi ke blog nanda. Mudahan silaturahminya selalu terhaga baik.

      Terima kasih Achoey atas segala kebaikan selama bersahabat di maya. Bunda senang mengenali nanda di sana. Salam mesra dari bunda di Sarikei. 😀

    • Wa’alaikum salaam Wr. Wb Ummu…

      Alhamdulillah, saya baik2 aja mbak.
      Amiin… Ya Rabb. Terima kasih atas doanya. Didoakan mbak juga sehat di sana.

      Iya… sedang merindui dan malar merindui. tidak tahu bila akan hilang. Semoga Allah SWT memberi penawar melalui zikir yang selalu diamalkan.

      Terima kasih mbak. Sudah pasti saya juga merindui Ummu Rizka di sana. Salam rindu di angin lalu. 😀

  6. Assalamu’alaikum Mbak Siti Fatimah.

    Bicara tentang kerinduan adalah suatu yang membuat jantung berpacu lebih kencang. Rindu, membuat sesak dan tidak tenang. Tetapi entah mengapa ada rasa keindahannya juga. Indah sebab merasa rindu pertanda hati kita memiliki kasih sayang akan seseorang dan sudah tentu kita akan berusaha untuk bertemu dengan yang dirindukan itu. 🙂

    salam dari Samarinda

    • Wa’alaikum salaam Ummu Kamilah

      Bicara rindunya sungguh mengasyikkan sekali mbak. Saya senang membacanya. Seperti pernah mengalaminya, mbak. Jika tidak pasti tidak tahu bagaimana rasanya kan ?

      Saya membaca nukilan mbak ini jadi hanyut rasa di hati. bagai air ia menyusur enak tanpa halangan yang tak pernah kelihatan. rindu itu selalu membuat kita tersiksa. Seperti yang saya alami kini. Sungguh sakit sekali menahannya. Insya Allah bisa terubat dengan selalu merindui Allah swt.

      Terima kasih mbak atas kunjungan yang selalu dirindukan. Cukup lama kita tidak saling menyapa kan ? mudahan silaturahminya kembali terjalin. Salam mesra selalu. 😀

    • Iya… benar Ari, karena hujan kejadiannya lain dari kita.
      Tidak punya rasa dan jiwa. Tidak punya perasan dan cinta. Malah tidak pernah merindu kepada sesiapa.
      Alhamdulillah… manusia punyai semua keindahan rasa itu. Semuanya kurnia Allah SWY yang tidak patut disingkirkan dari hati kita.

      Salam ceria selalu. 😀

        • Iya Ari…
          Anak kucing itu sangat comel dan geram mahu menimangnya.

          Foto itu mengingatkan bunda kepada seseorang yang sangat bunda rindui. Sosok peribadinya sungguh bunda hormati dan bunda selalu bimbang, kalau bunda ada melukakan hatinya.

          Terima kasih kerana menjenguk bunda lagi.
          Salam mesra selalu. 😀

  7. Salam bahagia untuk mbak Siti,

    Saya setuju ungkapan mbak Siti bahwa puisi memberi keindahan bahasa tersendiri. Rasanya kita memiliki selera dan minat yang sama!
    Dua puisi goresan tangan mbak Siti: “Buatmu yang mengerti” dan “Untukmu kekasih….” saya sudah faham warna dan aroma puisimu. Mbak Siti begitu cantik merangkai bahasa antara nuansa cinta kasih, fenomena dan nafas alam serta keagungan Tuhan. Gaya personifikasi di sana sini memperindah puisimu sekali gus memunculkan misteri yang masih terselubung. Ah, ini menambah asyik orang yang membacanya…..
    Terus terang saya kagum akan permainan kata-katamu. Dua puisi tadi rasanya sudah menyatu dengan rasa bahasa Indonesia. Oleh karena itulah Saya yang ingin melihat lebih jauh keindahan bahasamu dalam dua puisi tersebut ada beberapa kata yang belum saya mengerti. Dan tentu saya tidak berani hanya menduga. Maka tolong jelaskan arti kata-kata ini:
    mencabar; terpegun; bunga wangsa; hijab; meraung; denai, larat……..sinonim dalam bahasa Indonesia?
    Eyangkung mencatat kalimat yang memiliki makna dalam:
    “kelaut jawi…. kan kukirimkan salam.”
    “yang jauh dariku memakan debu”. Samar-samar mulai kulihat siapa itu Siti Fatimah Ahmad.
    Mbak Siti mengungkapkan kekaguman demikian menawan dan dewasa dan sangat halus. Itu memang agak berbeda cara saya mengungkapkan kekaguman yang lugas dan masih nampak keremajaannya. Ini puisi Jawa yang pernah saya tulis ketika umur saya sekitar 20 tahun:

    Yen sliramu sekar wangi
    Endah ing rupa lan warna
    Ngambar amanjing gandane
    Atur panglipure tresna
    Rina wengi sun pepuja
    Nadyan sira aking alum
    Ingsun tresna tan upama.

    Puisi diatas adalah bentuk tembang Jawa ASMARADANA yang terikat oleh bentuk ‘wulu’ ‘suku’ dan jumlah suku kata tiap baris. Sangat terbatas untuk main kata-kata. Tapi terdorong hati remaja yang ingin mengungkapkan kekaguman kepada wanita yang didambakannya, ya bisa saja tercipta kata seribu makna.
    Setelah eyangkung setua ini setiap baca/ ingat puisi yang pernah saya buat itu saya hanya tertawa. Pada waktu muda saya kok bisa gitu, Ya.
    Sekarang kehidupan mengajarkan: bahwa kekaguman seseorang atas sesuatu selalu ada batasnya. Kekaguman yang tidak berakhir adalah kekaguman kepada Tuhan Yang Maha Mengagumkan!
    Sehingga apa yang pernah saya ungkapkan rasa kekaguman atas kekasih yang mendalam: Nadyan sira aking alum, ingsun tresna tan upama…… Itu adalah gombaaal…. Ha, ha, haaaaa…. Sekarang pasti tidak ada tercipta puisi demikian dari tangan Eyangkung yang tua ini.
    Salam persaudaraan blogger

    • Salam takzim hormat buat Eyangkung…

      Wah… saya jadi takut, malah segan lho Eyang akan penghargaan tinggi diberikan. Saya masih pemula dalam hal puisi dan menitiskan aroma pada bicara puitisnya. Saya tidak pernah belajar bagaimana menulis puisi secara formal dan tidak pernah menghadiri kelas2 sastera. saya memperolehinya secara alami sebagai satu nikmat dari potensi anugerah Ilahi. Alhamdulillah. Mudah2an. Amiin Ya Rabb.

      Kecintaan saya dalam menulis puisi adalah bermula dari kecintaan terhadap bahasa dan keindahan ranting2 bicaranya yang penuh dengan analogi dan metafora, malah terkadang mendapat suntikan hiperbola. sungguh menakjubkan bahasa ini jika dikaji hingga ke akar umbi.

      Eyang, kebanyakan puisi yang saya lorekkan adalah terhasil dari kehidupan dalam jiwa saya. Ia hidup dan bernyawa. Dibina dengan hati, ditoreh dengan luka, diikat dengan rindu, disulam dengan cinta dan dialir dengan hujanan air mata.

      Saya menulis dengan jiwa saya, meluahkan apa yang ada di dada sehingga hidup bernyawa kata-katanya. Malahan saya bisa menangis saat mengetik huruf2 yang mencantum jadi perkataan, ayat dan membentuk bahasa. Semua itu menyatu, bergaul dan menyebati. Ahhh… kok saya menulis ini sampai menitis air mata. Sangat sensitif sekali, Eyang. Titik.

      Secara umum, saya ingin jelaskan maksud yang menjadi persoalan pada perkataan yang Eyang ingini;

      1. mencabar – menggugat keinginan untuk membuktikan sesuatu
      2. terpegun – terpaku, terpana, terkasima
      3. bunga wangsa – (nanti saya cari Eyang, rujukanya tidak ada di sisi)
      4. hijab – penutup, penghalang, penghadang dari melihat wajah atau sesuatu
      5. meraung – berteriak, memekik, menjerit
      6. denai – lorong yang sempit dan berselut
      7. melarat – merana, merempat, miskin

      Benar Eyang.. kata2 ini sangat bermakna dalam. Saya juga menyukai lirikan bahasanya. Indah mempesona.

      “ke laut jawi… kan ku kirimkan salam”

      “yang jauh dariku memakan debu”

      Hanya mereka yang faham kedalaman kata sahaja yang tahu apa yang ingin saya sampaikan dalam lagu HIJAB KEKASIH. Silakan Eyang mendengarnya… sangat syahdu, mendayu dan sedih. Sebuah prosa kata yang merindu seorang kekasih yang tidak pernah tahu bahawa ada orang yang merinduinya secara diam-diam.

      Sungguh Eyang sangat bijak dalam mengurai kata. Lihat sahaja dalam usia yang muda hingga menjelang renta (hehehe.. maaf ya Eyang, saya tidak tahu seusia mana Eyang sebenarnya), sudah bisa mencipta puisi dalam bahasa Jawa yang bagus, walau saya tidak faham tetapi rima2 bahasanya cukup baik. keindahan puisi ini tertakluk kepada upaya kita merekacipta jumlah katanya.

      Terima kasih Eyang kerana bisa membuat saya tersenyum dalam duka saat membaca semua komentar Eyang yang bernilai berlian. Saya menghargai semua teguran dan ulasan yang diberikan. saya juga jadi panjang berkomentar nih. Boleh buat satu posting khas pula. 😀

      Salam hormat dan bahagia selau didoakan kepada Eyangkung di Tanah Jawa. 😀

  8. Sukma menjelma sebagai hamba, hamba menjelma pada sukma, nafas sirna menuju ketiadaan, badan kembali sebagai tanah.

    Orang yang berakhlaq mulia merupakan orang yang langkah hidupnya berawal pada keadilan dan berakhir dengan menepati janji.

    Cinta merupakan sebuah arti dari orang yang dicintai, dimana hanya hati yang mampu merasakan dan tidak mungkin lidah mampu mengungkapkan.

    Belajar sesuatu yang kecil akan melahirkan sebuah sesuatu yang lebih besar.

    Sukses selalu.

    Salam ~~~ “Ejawantah’s Blog”

    • R.Indra Kusuma…
      Subhanallah…. kata-katanya indah sekali mas. Saya senang membacanya. Penuh dengan pesan dan ingatan tentang kejadian diri, kesyukuran dan kecintaan yang tidak bertepi. Semoga kita selalu belajar membaiki diri dan menambah ilmu untuk menjadi hamba Allah yang beriman jati.

      Terima kasih ya… mengesankan untuk difikir dan diambl iktibar. Salam mesra dari saya. 😀

    • Hai Agus Rahmadi…

      HATI yang mengenal getir tentu berusaha untuk menjadi tabah jika kuat menempuh badai.

      KATA yang membeku bisa cair dek halusnya bicara selembut sutera meneduh duka di jiwa.

      PEKAT MALAM yang menyulam gelap pasti akan berlalu oleh suluhan sinar rembulan yang menerpa awan mencari ruang menilik sang Pungguk yang selalu merindu dendam.

      LALU… siang menjelma, mengubah benak jiwa, setenang air ditasik biru menyelimuti hati yang sendu kerana rindunya belum berbalas.

      Tunggulah wahai hati… akan ada khabar dari jauh menitip pesan bahawa pelangi akan mengarak mentari menyinar SENYUMNYA menghangatkan rindumu.

      Begitulah getiran hati saya.

      Salam kenal dan terima kasih sudah berbagi getiran hati di sini. Kata2nya indah dan tersirat. Salut.
      Salam mesra dari saya. 😀

      • Hanya pelepas rindu membalut diri dalam sekam
        Takdir waktu terus menggrogoti ketukan satu angka di balik waktu
        Naluri akan kasih datang menanti berdecak dalam hati, tautan mendua jiwa
        Sepontan kata terujar untuk meraih semua itu

        Salam Kenal dari sahabat di Yogyakarta :), saya kiranya hanya melengkapi yang sekiranya bisa di lengkapi,
        dan Kesempurnaan hanya untuk ‘Rabbal Alamin’.

        • Agus Rahmadi…

          Merindui itu sungguh indah kerana tiap waktu rindu itu menaut diri, ia bisa meriakkan api cinta untuk mendecak lemas di dalam hati.

          Kuatnya aroma cinta tidak pernah diukur melalui apa-apa arlogi kerana ukuran cinta adalah tautan dua jiwa yang menjiwainya walau jaraknya beribu batu, jauh dari pandangan mata, namun selalu mendekat di hati.

          Mencintai dan merindui Allah SWt adalah satu keabdian yang tiada siapa berani menyangkalnya. oleh itu, untuk mencintai manusia, haruslah kita melalui cinta Allah dan cinta rasul terlebih dahulu. Baharulah muncul kebahagiaan yang abadi.

          Terima kasih ya mas Agus atas titipan di atas. senang dapat berbagi ilmu. Salam harmoni. 😀

  9. Asm…
    MasyAllah bertapa indahnya sajak @ puisi yg kitak nulis…nang rindu selalu menghantui diri kita semua. Semoga kita selalu merindui DIA.

    Alhamdullilah kamek org sentiasa cuba baiki diri sendiri dan mengamalkan apa yg di belajar dan menyampaikannya juak. Alhamdullilah kamek pun dan ngembak ani gi India tahun 2004. Kamek org keluar di sinun 40H, route di Thane, Mumbai (Bombay). Kenangan yg sik dpt ani dan kamek lupak waktu di India. Perjalanan dari New Delhi ke Mumbai pakei train kurang lebih 18 jam bersama jemaah. Alhamdullilah ada tempat tidur. Bayangkan kamek semua solat dlm train. Ya lah mujahadah namanya. Dlm perjalanan ke sinun kamek org molah program juak. Di mumbai, semua jemaah wanita diam di rumah dan jem. lelaki di masjid. Molah program dgn org2 India di sinun. Org2 di sinun semua baik2 belaka. Ani dan jem. dpt byk gilak hadiah dr tiap2 rumah yg kami gi. Biasanya 1 rumah 2 hari je. Byk gilak yg nak kan jem dari M’sia.
    Alhamdullilah kinek tok jem bergerak seluruh dunia. Sik kira jem lelaki @ wanita. Doa….dan sampaikan slm buat ustaz dan anak2 kitak.

    • Wa’alaikum salaam Wr. Wb Tuan Haji Faisal…

      Alhamdulillah dan terima kasih atas ucap selamat dari kitak. Amiin… Ya Rabb. Mudahan kerinduan kita semua kepada Allah SWT akan membolehkan kita mendapat banyak nikmat dariNya.

      Subhanallah… aktif na juak kitak duak Ani ya. Sampei ke India nun tempat kitak orang berdakwah. Malu na rasa kamek. Sik hal, nang Allah dah takdir kamek tok berdakwah di dunia pendidikan ajak. Alhamdulillah.

      Harapan kamek, kitak sekeluarga semua sihat dan dilindungi Allah. Mun kitak duak pegi ke India kelak, siapa yang jaga anak2 di rumah ? Sik ncarik Ismail kelak. Semoga Allah selalu merahmati kitak duak Ani dan jaga kesihatan bila jauh di rantau orang.

      Satu pengalaman yang sangat menakjubkan mun kitak dapat berkongsi dengan orang lain. Pengalaman adalah guru dalam kehidupan. Sik semua orang dapat tugas mulia macam kitak orang. Kamek sekeluarga di Sarawak, numpang berdoa untuk kebaikan dan dilindungi Allah selalu. Selamat berdakwah di India dan semoga berbahagia kitak berduak.

      Salam dengan Ani. Padah dengannya, kamek berbangga dengan urusan dakwah yang dilakukannya. Ani tok nang kuat dan tabah. Untung kitak jadikannya pasangan hidup. Kamek kenal semua dengan adik beradik kamek tok. Mudahan Allah merahmati semua keluarga kita.

      Salam mesra selalu dari kamek di Sarawak. 😀

    • Salam ~Jayaros…

      Hehehe… serasakan ada “hantu” ya dalam puisi saya sehingga menyeramkan. 😀 Maaf ya.. saya bergurau aja. maklumlah kerja di kantor menumpuk dan perlukan sedikit canda ria agar tidak stress.

      Terima kasih mas atas keberikutan hati dalam merasakan apa yang tersirat dan tersurat dari pusi di atas. Mudahan komentarnya bisa menambah seri keenakan pada bahasa dan ragam nuansanya.

      Salam mesra dan ceria selalu. 😀

  10. Selamat malam mbak Siti,

    Benar katamu, puisi yang ditulis adalah sebagai hasil dari kehidupan di jiwamu. Tulisanmu tentang: “Kebanyakan puisi yang saya lorekkan adalah terhasil dari kehidupan dalam jiwa saya. Ia hidup dan bernyawa. Dibina dengan hati, ditoreh dengan luka, diikat dengan rindu, disulam dengan cinta dan dialir dengan hujanan air mata”……
    Nah sampai disini eyangkung sudah mulai bisa menangkap jalur-jalur sensitif di hatimu. Ini adalah jalur melancholis dan sentimental. Sehingga apa bila eyang paparkan satu dua kalimat khusus, tentu dirimu saya jamin akan menangis tersedu…….!
    Jangan takut eyang lebih senang melihat mbak Siti tertawa atau setidaknya tersenyum manis. Soalan senyum ini sudah ada rencana akan saya posting di blog semesem.com dengan artikel “Esem ngujiwat”. Saya lihat kita diberi karunia Tuhan yang tetap dalam bentuk potensial karena tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya. Mungkin tidak disadarinya. Atau tidak diketahuinya. Oleh karena itu saya pikir ada manfaatnya saya posting Tutorial senyum ngujiwat. Kata Dr. Dale Carnegie senyum Anda mampu menundukkan dunia! Tentu saja ada caranya senyum yang dapat menundukkan dunia itu. Kenapa karunia Tuhan yang telah kita miliki dibiarkan sebagai potensi saja?

    Mbak Siti apa juga menciptakan lagu HIJAB KEKASIH katanya sangat syahdu mendayu dan sedih? Bagaimana caranya saya bisa mendengarkan? Mbak Siti yang menciptakan liriknya atau juga lagunya? Diaransemen sendiri atau oleh pemusik? Style Melayu pop atau yang lain?
    Wah, ini eyangkung jadi penasaran. Mbak siti juga sebagai vocalist? Beberapa lagu saya style dangdut yang dekat dengan lagu Melayu sampai sekarang belum ada yang menyanyikan. Siapa tahu kita juga bisa berkongsi dalam seni musik? Ha, ha, haaaaaa.
    Setua inipun saya masih senang bermusik ria. Mbak Siti kalau jeli perhitungan matematis tentu bisa menduga dengan tepat dari artikel2 yang telah saya posting di blog saya maupun blog teman berapa usia eyangkung sekarang. Saya sudah bisa menduga berapa usia mbak Siti sekarang dengan salah satu artikel di blogmu. Rasanya mbak Siti sekarang diatas sedikit anak saya yang sulung. Dulu pada waktu di SMA eyangkung ini jago matematik! Haiyaaaaa……….

    Mbak Siti saya persilakan nengok blog semesem.com dalam komentar cerpen “Anak Haram menggugat” saya mengajak Adinda AS.penulisnya dan mbak Siti untuk berkongsi menggarap sebuah karya sastera ini memang sesuatu yang baru. Sebagai kajian ilmiah sangat memungkinkan. Yang biasa adalah satu topik bidang ilmu tertentu ditulis oleh dua penulis atau lebih. Tapi karya sastera misalnya cerpen bersambung, novellete dikerjakan dua orang atau lebih kayaknya kok belum ada. Coba saja bergabung dengan Adinda yang sama-sama senang menulis dan membaca sastera. Baca gagasan Eyangkung di komentar artikel cerpen terakhir.

    Salam persaudaraan blogger

    • Salam penuh takzim Eyangkung…

      Alhamdulillah… usah Eyang risau, saya sedang tersenyum dan tertawa senang membaca setiap baris dari komentar Eyang kali ini. Subhanallah… komentar Eyang selalu membuat saya mensyukuri nikmat Allah SWT. Mohon dikritik juga Eyang, ya. Saya bimbang tertidur lena Eyang… hehehe. Saya masih novis/pemula nih. Segan saya Eyang.

      Terima kasih Eyang karena masih betah membicarakan puisi dan memberi ulasan yang berbobot sehingga saya harus mendalami apa yang Eyang maksudkan. Saya sungguh kagum akan cernaan ide2 dari minda cerdas Eyang yang sudah pensiun tetapi tetap segar berfikir untuk berkongsi ilmu dan hikmah dengan sesiapa sahaja peringkat umurnya.

      Saya senang dengan komentar panjang dari Eyang. Banyak pengajaran saya perolehi hasil dari pengalaman luas Eyang di bidang bahasa dan sastera. Saya tidak sabar menanti postingan baru Eyang tentang pengaruh senyum kerana saya sangat sukakan riak wajah orang yang penuh senyumannya. Membahagiakan. Hehehe… mahu tahu apakah senyum saya juga boleh mempengaruhi dunia. 😀

      Hehehe… Eyang buat saya ketawa ketika membaca tentang siapa yang mencipta, menyanyi dan menyusun atur muzik lagu Hijab Kekasih. Ada-ada aja Eyang ini. 😀

      Tentang lagu HIJAB KEKASIH itu, bukan lagu ciptaan saya. Ia adalah ciptaan komposer dan penyanyi tersohor Malaysia, M. Nasir. Eyang boleh menyelusuri posting ini

      https://webctfatimah.wordpress.com/2010/09/17/ct10-untukmu-kekasih-sejambak-doa-sebuah-puisi/

      dan klik pada HIJAB KEKASIH DARI M. NASIR… KHAS UNTUKMU.

      Dibawah tajuk lagu itu, saya sertakan sekali dengan lirik/senikata lagunya. Silakan nikmati keindahan melodinya yang mengetarkan. Maaf, saya tidak dapat link ke mari kerana koneksi kurang membantu.

      Tentang usia, kalau Eyang berkata demikian hasil dari kebijakan ilmu matematisnya, saya terserah aja dan membenarkannya. Tahniah kalau pernah jadi jagi matematik. Maka, saya bisa dipanggil anak kepada Eyang. Senang lho, punya bapak yang minat sastera ini dan ilmunya juga melimpah. Usia Eyang saya sudah ketahui melalui bacaan di blog Eyang, cuma tidak berani meneka angkanya. Kalau sudah melepasi tahap pensiun itu, saya sudah pasti akan usia Eyang.

      Berhubung dengan tawaran Eyang untuk bergabung dengan Adinda AS bagi menyemarakan cerkak @ cerpen bersambung, sudah saya maklumi di blog Eyang. terima kasih sekali lagi Eyang atas kepercayaannya. Saya amat menghargai kebaikan yang diberikan kepada saya.

      Salam mesra dan hormat dari saya di Sarawak. 😀

    • Mas Argun…

      Hehehe… iya mas, masih dalam soal itu lagi. Saya senang kerana Eyangkung banyak memberi ulasan bagi menambah baik karya saya dalam puisi 😀

      Draf untuk postingan baru masih dalam proses. Insya Allah akan selesai dalam beberapa hari kerana menyangkut foto-foto yang banyak dan perlukan sedikit kajian bagi penerangan foto tersebut. Sabar ya mas Argun.

      Terima kasih kerana mempersoalkan.. sekurangnya saya sudah standby untuk kongsian seterusnya.
      Salam ceria selalu. 😀

  11. Assalamu’alaikum,… apa kabarnya bunda?
    Syair yg angat bagus.
    Rasa Cinta merupakan salah satu anugerah yang diberikan Allah SWT kepada kita selaku makhluk-Nya. Semogakita bisa mencinta karena Allah.

    • Wa’alaikum salaam Nanda Dedekusn…
      Alhamdulillah, bunda sihat dan ada sedikit kesibukan.
      Terima kasih atas ucapannya. Mudahan bunda akan bisa berkarya dengan lebih baik lagi. Amiin.

      Dengan cinta, manusia akan rasa nyaman hidupnya. Cinta adalah anugerah terindah dari Allah buat semua hambaNya untuk betah hidup dan mencari kebahagiaan.

      Terima kasih nanda atas kongsian rasa cinta yang indah.
      Salam damai dari bunda. 😀

  12. Assalamualaikum…,

    Kata-kata yang dituliskan benar-benar halus dan saya perlu berulang kali membacanya untuk mengerti betapa yang terkandung dalam tulisan itu sungguh dalam.

    Saya akan sangat berhati-hati menafsirkan kata-kata ini bila harus menterjemahkannya dalam kenyataan sehari-hari.

    Luar biasa , salut saya untuk postingan ini.

    • Wa’alaikum salaam Azzahra…

      Salam hormat dari saya. Alhamdulillah… atas ucapan penghargaan terhadap tulisan saya. Tulisannya sederhana sahaja namun saya menghargai apa yang dikomentarkan.Saya senang mengetahuinya kerana Azzahra berusaha mengerti maksud yang terkandung dalam puisi saya. Bukan mudah untuk memaknai sebuah puisi yang mengandungi makna tersendiri jika tidak punya keinginan untuk ke arah tersebut.

      Seseorang yang tidak biasa dengan bahasa sastera akan sukar mendalami maksudnya dan sekadar memberi gambaran secara luaran yang mungkin berbeda dengan maksud tersirat.

      Sungguh benar sekali pendapat Azzahra, bahawa dalam menilai sesebuah puisi harus dengan hati-hati agar apa yang dibicarakan tidak tersasar dari makna tersurat yang difikirkan oleh penulisnya. Subhanallah…. begitulah indahnya puisi sebagai tempat mencurah rasa dalam bentuk yang lain dari tulisan biasa. Bahasanya sangat puitis dan membuat penulis berada dalam dunia yang lain dari dunia nyatanya tetapi masih sedar apa yang ditulisnya.

      Terima kasih ya kerana sudi bertandang lagi. Saya senang menerima kunjungan Azzahra.
      Salam bahagia dari saya di Sarikei, Sarawak. 😀

  13. Kerinduan akan berbuah kegelisahan
    Kegelisahan akan membawa kesengsaraan bila selalu menuntut jawaban.
    Kegelisahan akan memberi kedamaian bila bersandar pada kepasrahan dan kerelaan.

    Salam damai dan sejahtera dari jauh Umi.

    • Mas Mot…
      Maaf ya, seperti pernah kenal aja. Apa pernah ke mari dulu, maksud saya di Laman Gaya Sendiri yang lama. Kalau melihat pada fotonya, ini Masnor ya. Maaf kalau salah. Jika benar, senang dapat bersilaturahmi kembali. Jika bukan, saya ingin mengucapkan salam kenal kepada Mas Mot.

      Terima kasih atas kunjungan damai yang mensejahterakan.
      Rasa rindu menjadikan alam manusiawi penuh keresahan dan benar sekali mas, ia bisa membawa kesengsaraan jika terlalu menuntut dan pastikan tiada yang bisa meroboh tembok kedamaian walau rindu itu mencengkam.

      Berzikirlah kepada Allah untuk meredakan gejala kerinduan dari terus mencengkam diri. Salam mesra selalu dari saya. 😀

    • Wa’alaikum salam Mas Guspur…
      Amiin…. Ya Rabb. Alhamdulillah, saya sihat. Didoakan juga Mas Guspur sihat dan dilindungi Allah swt di sana.

      Terima kasih ya kerana sudi singgah menjenguk setelah lama silaturahmi ini terputus. Semoga ia dapat dijalin dengan baik semula.

      Salam ceria selalu. 😀

    • Wa’alaikum salaam Piacerre…

      Terima kasih atas kunjungan perdananya. Senang menerima tetamu baru dan mengharap akan dapat memanfaat apa yang disajikan di sini.

      Alhamdulillah… namun begitu, tulisannya sederhana aja mas. Mudahan akan meresap ke hati. Amiin.

      Salam kenal dan salam mesra dari saya. 😀

  14. bunda…………..
    blue datang dengan senyum yg sangat maniz tuk persembahan jalinan kasih sayang antara sesama
    bunda blue sennag kerana bunda sellau juga bisa mengerti dan memahami betapa rindunya blue pada sapaanmu,bunda
    semoga sellau bahagia dan sehat y bunda sekeluarga disana
    salam hangat dari blue
    sennag menjadi salah satu yg bisa membaca postinganmu yg bersahaja ini

    • Hai Nanda Blue…
      Alhamdulillah, bunda sihat walau kerja di kantor sangat menumpuk dan sekali sekala itu, tekanan hadir juga.

      Terima kasih atas kunjungan Blue, bunda senang mendapat sapaan dari Blue. maafi bunda kalau telat ke blog Blue. terkadang rasa bersalah kerana lambat membalas kunjungan yang datang ke blog bunda. Insya Allah, bunda akan ke blog nanda dalam ruang waktu yang terdekat ini.

      Semoga nanda Blue juga sihat dan selalu sukses dalam apa jua tugasan yang dilakukan.

      Salam mesra dan hangat selalu dari bunda di Sarikei, Sarawak. 😀

  15. Assalaamu`alaikum mbak Siti,

    berulang kuinjakkan kaki di sini
    berkali-kali aku masuk di blog ini…….
    Tapi sekali ini aku tertegun di sini terhenyak disini. Di posting puisi “Buatmu Yang Mengerti” setelah beberapa kali saya juga sudah menuliskan komentar di sini. Kenapa??

    Sekarang saya baru melihat ternyata blog ini memiliki komuniatas blogger pencinta puisi. Nampak begitu responsif dan banyak komentar tentang puisi. Sebagian besar teman-teman blogger menyampaikan komentarnya dengan ungkapan puitis. Kali ini tentang kerinduan. Karena puisi “Buatmu Yang Mengerti” adalah pengekspresien keerinduan mbak Siti kepada seseorang yang diungkapkan begitu indah dan menyentuh” Dari sekian banyak komentar baru dua orang yang saya kenal baik yaitu Mama murai dan mas Argun dari fir’aun blog. Komentar-2 yang disampaikan dengan untaian kata-kata indah dengan gayanya masing-2.

    Eyangkung menyimpulkan komentar-2 itu menyatakan bahwa kerinduan itu adalah bagian dari rasa keindahan. Saya sangat sependapat! Yang lebih rinci memaparkan kerinduan menyebabkan kesesakan tapi indah. Saya ingat jaman Eyangkung muda dulu pernah mengungkapkan:kerinduan itu sakit yang menumbuhkasn kenikmatan!!
    Rasanya Eyangkung ingin berkenalan dengan teman-teman blogger komunitas ini. Mungkinkah? Mungkinkah di terima dengan tangan terbuka eyang yang lansia berkaki satu ini ikut-ikutan bergabung dengan yang muda-2 dalam konteks perpuisian?

    Saya terkesan komentar mbak Ummu Kamilah: kerinduan adalah suatu yang membuat jantung berpacu lebih kencang. Rindu, membuat sesak dan tidak tenang. Tetapi entah mengapa ada rasa keindahannya juga.. Mbak Ummu seorang dokterkah? Tentu kalau lebih lengkap ditulis jantung berpacu lebih kencang, membuat sesak dan tidak tenang tetapi di atas tidak lebih tinggi dari 130 dan di bawah tidak lebih dari 90. Ini adalah puitisasi medis yang indah ‘kan? Salam kenal Eyangkung untuk mbak Ummi Kamilah dan semua blogger yang kini komentar di artikel blog ini

    Di sini saya berharap kepada mbak Siti: kenapa diblog ini yang sudah menunjukkan komunitas blogger berpuisi ini tidak dibuatkan suatu format sehingga pengunjung blog juga bisa mengekspresikan perasaannya dalam bentuk tulisan puisi barang satu dua bait terkait dengan thema puisi yang sedang di postingkan? Misalnya puisi “buatmu Yang Mengerti” tentang kerinduan, berikan kesempatan pengunjung untuk mengungkapkan kerinduan sesuai yang dirasakannya. Pengunjung lain juga langsung bisa membacanya dan mjengundangnya juga untuk ikut berpuitisasi.

    Saya sampaikan mbak Siti bahwa saya tengah menyiapkan sebuah penelitian/srtikel yang berjudul MENULIS UNTUK THERAPI. Ini relevant dengan apa yang pernah disampaikan mbak Siti:“Kebanyakan puisi yang saya lorekkan adalah terhasil dari kehidupan dalam jiwa saya. Ia hidup dan bernyawa. Dibina dengan hati, ditoreh dengan luka, diikat dengan rindu, disulam dengan cinta dan dialir dengan hujanan air mata…… Malahan saya bisa menangis ketika mengetikkan huruf2 menjadi kalimat……

    Eyang ingin tanya bagaimana perasaan mkbak Siti setelah bisa menitikkan air mata dan menangis? Bukankah hypothesis saya tentang menulis puisi untuk therapi itu bukan satu kemustahilan?. Untuk lebih jelas dan memberi kemantapan mbak Siti nanti saya sampaikan via email saja. Ini adalah pengkajian bidang bahasa dengan psikologi dan kesehatan jiwa. Saya sudah menyusun beberapa teori pendekatan. Saya pikir ini bisa dijadikan bahan thesis untuk gelar doktor? Mbak Siti tertarik??

    Mbak Siti saya belum bisa menemukan lagu HIJAB KEKASIH. Dan ini membangkitkan naluri saya untuk merambah dunia komposer yang beberapa lama saya tinggalkan.

    • Wa’alaikum salaam Eyangkung…
      Terima kasih Eyang atas kesudian untuk selalu betah kemari. Saya sangat menghargai kunjungan Eyang dan teman2 yang lain. Semoga kita beroleh banyak manfaat hasil dari menjana ide dan berkongsi hikmah.

      Saya amat terharu dengan dokongan dan semangat yang dilontarkan oleh Eyang dalam memberi ulasan kepada setiap komentar saya yang masih dalam usaha belajar dan mencari pengetahuan berhubung dengan penulisan puisi dan bahasanya.

      Alhamdulillah… sepanjang penglibatan saya di dunia maya ini, ternyata semua teman blogger sangat sporting dan suka berkongsi ilmu pada penulisan yang ditampilkan. Silakan Eyang berkenalan dengan mereka, saya pasti mereka juga ingin berkenalan dengan Eyang.

      Budaya berkomentar panjang dan menulis dengan gaya sendiri memberi pelbagai inspirasi dan corak pola fikir kepada pembaca dalam mengutarakan pendapat mereka. Saya amat menyenangi semua komentar yang ditampilkan terutama yang bersifat kritis yang membina. Hal ini bisa membentuk kemahiran menulis, membaca dan berbahasa.

      Juga selama saya berkecimpung di dunia blog ini, komentar Eyang adalah paling panjang. kebetulan pula, saya adalah penulis yang suka menjawab komentar dengan panjang, lalu seperti buku bertemu dengan ruas.

      Heehehe.. boleh buat kemontar bersambung ini Eyang. Saya menyukai setiap bahasan dari komentar Eyang yang banyak membuka minda saya untuk berfikir dan meneliti kebenaran juga tantangan yang dibicarakan dalam satu-satu topik sehingga saya sepertinya tidak terkejar segala sarana2 yang Eyang kemukakan. Sangat optimis dan penus dengan semangat yang membara untuk menghasilkan sesuatu.

      Maafi saya kerana belum berpeluang untuk ke blog Eyang dan membalas komentar Eyang. Namun sudah saya baca. Kesibukan tugas yang masih menumpuk dan badan rasa kurang sihat menjadikan saya kurang semangat untuk beberapa waktu ini. Jangan dikhuatiri, saya akan ke blog Eyang dalam masa terdekat ini.

      Wah… bagus sekali tajuk artikel yang bakal Eyang tanpilkan. Mudahan ramai yang bakal mendapat manfaatnya termasuk saya kerana percaya dengan menulis, kita bisa mendapat penawar dari segala kelelahan minda dan membanu untuk menjernihkan jiwa. Alhamdulillah, jika ilham penulisan Eyang ‘MENULIS UNTUK TERAPI’ mempunyai relevansi dengan cara perluahan puisi saya, tentu ia amat bermakna untuk saya baca dan mengambil iktibar darinya.

      Berhubung pertanyaan Eyang:

      “bagaimana perasaan mkbak Siti setelah bisa menitikkan air mata dan menangis?”

      Hmmm… begini Eyang, rasa nyaman terlahir dengan sendirinya, segala beban di otak serasa menjadi ringan, keresahan yang melanda jiwa menyusut reda, mampu berfikir dengan lebih rasional dan berpuas hati dengan apa yang ditulis dalam situasi yang mengundang segala emosi. Alhamdulillah… tiada sesuatu yang buruk difikirkan ketika menulis dalam keadaan demikian kerana saya biasanya berusaha mengawal emosi dari melantun ke jurang ketidakstabilan.

      Saya kagum dengan usaha Eyang yang suka membuat kajian dalam banyak perkara yang menyentuk psikologi dan sosial manusia. jarang ditemui keinginan seperti ini ditampilkan dalam blog. Salut ya Eyang, walau dalam keadaan payah dengan kesihatan yang kurang mengizinkan, Eyang masih bersemangat waja untuk meneruskan kehidupan. ASAL BERANI BERMIMPI, SEGALANYA MUNGKIN, Eyang.

      Hehehe… sudah 3 tawaran dari Eyang buat saya. Namun satupun belum saya tunaikan. ini mengundang lagi tawaran lebih besar. Yang ini, saya tidak menyanggupinya Eyang. Kalau berkongsi fikiran, saya bisa. Silakan Eyang kirim via email. Insya Allah, saya akan berusaha meneliti bacaan dari penulisan dan pendapat Eyang tersebut. Mudahan diredhai Allah akan segala usaha Eyang itu.

      Oklah… untuk menyenagkan Eyang mendengar lagu HIJAB KEKASIH, silakan Eyang klik di sini:

      http://www.4shared.com/audio/nL16HTJw/Hijab_Kekasih.htm

      Selamat mendengarkan dan menghayati liriknya yang indah dari susunan bahasa dan melodi yang syahdu, sedih dan mendayu. Satu pengharapan dari sebuah kerinduan yang tak kesampaian buat seorang kekasih.

      Salam hormat dan mesra selalu dari saya. 😀

    • Salam hormat Pak Abdaz.
      Didoakan sihat dalam kebaikan hendaknya.
      Terima kasih atas kunjungan yang menyenangkan.
      Semoga Allah selalu melindungi Pak Abdaz dan keluarga di Indonesia. Mudahan rindu Pak Abdaz mendapat barakah dari Allah dalam silaturahmi yang diredhai-Nya.

      Salam mesra penuh takzim dari saya selalu. 😀

  16. Assalamu’alaikum Bunda Siti Fatimah.
    kata-katanya sangat indah sekali bunda … jika tidak hikmat membacanya maka akan sulit untuk mengerti lebih dalam makna-maknanya …

    Selamat malam bunda.

    • Wa’alaikum salaam Bayu Putra…

      Untuk memahami bacaan sedemikian, kita harus benyak membaca penulisan seperti ini, rajin menulis dalam bahasanya, berfikir menjanakan idea dan mengumpul sebanyak mana kosa kata yang berhubung dengan bahasa dan sandarannya.

      bunda harapa nanda Bayu dapat memahami apa yang bunda tuliskan di atas. Jika tidak, tidak mengapa nanda. Semoga dapat menambah ilmu dan membina jati diri bahasa yang baik.

      Selamat malam dan salam mesra dari bunda. 😀

  17. assalamu’allaikum wr.wb.
    maaf bunda baru berkunjung lagi karena baru memperbaiki rumah maya yang baru.
    diantara sekian banyak bunga, kok aku baru tau ada bunga wangsa…. itu apa ya bunda….

    • Wa’alaikum salaam Ngatirin…

      Alhamdulillah… akhirnya dapat berkunjung lagi walau sibuknya mengundang.Selamat memasuki rumah baru dan teruskan semangat menulis juga berkongsi hikmah dengan semua pembaca. Semoga beroleh redha Allah SWT.

      Bunga wangsa itu bermaksud bunga bangsa.

      Salam mesra dan terima kasih. 😀

    • Hai Ada-Akbar…

      Benar sekali.
      Tika mengalami rindu, tajamnya sampai ke hujung hati
      Berdecak ingin menghampiri, tapi hampa.
      Satu anugerah terindah dari Yang Maha Esa sebagai tanda bahawa dia ada di hati kita dan kita sayang, malah mencintainya.

      Terima kasih atas kunjungan.
      Salam mesra dari saya. 😀

    • Hai Didien…
      Alhamdulillah, Umi baik2 aja. Umi doakan Dien juga sihat di sana. Terima kasih ya kerana sudi singgah menyapa untuk bertanya khabar. Mudahan silaturahminya bisa kukuh dan baik di masa hadapan.

      Selamat berlibur di penghujung pekan.
      Salam ceria dari Umi. 😀

  18. Selamat Sejashtera semoga mbak Siti semakin sehat.

    Jawaban mbak Siti tentang dampak titik air mata ketika menulis sebuah puisi, ini sangat melegakan Eyangkung. Karena saya juga merumuskan beberapa teori atau prediksi bahwa seseorang yang dalam menulis puisi bisa menitikkan air matanya seperti yang mbak Siti tulis:ibina dengan hati, ditoreh dengan luka, diikat dengan rindu, disulam dengan cinta dan dialir dengan hujanan air mata”…… Saya memprediksikan penulisan puisi semacam itu, setelah mengucur air mata akan melegakan perasaan dan hati, menyegarkan jiwa.

    Itulah dasar pemikiran MENULIS UNTUK TERAPI. Andaikan mbak Siti menjawab lain tentu saya terhenti sesaat, teori yang telah saya susun harus dikaji ulang. Dengan jawaban mbak Siti itu, saya mantab makin maju, teori pertama berpeluang kebenarannya. Saya berpikir sebenarnya manusia dilahirkan dengan kondisi sama yaitu mempereoleh karunia otak, rasa dan naluri dari Tuhan. Sekarang masalahnya bagaimana untuk memanfaatkan ketiganya sehingga orang mampu merasakan menghayati dan akhirnya menitikkan matanya pada waktu menulis sebuah puisi? Inilah yang sedang saya survey.
    Beberapa aktivitas pada waktu muda yang pernah saya teliti bahwa kata-kata atau untaian kata terpilih yang membentuk kalimat bisa memberikan efek sugestive. Ini pernah saya coba untuk menganalisisnya. Pada waktu itu saya sering menggunakan kata-kata tertentu yang saya sebut ‘jurus silat pena’. Kesempatan ini saya terapkan ketika saya pernah jadi ‘Tukang bikin surat cinta’ untuk teman-teman SMA saya!! Ha, ha……. Tentu saya tanya dulu teman yang ingin saya buatkan surat cinta untuk kekasihnya, bagaimana kekasihnya membuat sebuah puisi atau kebiasaan merangkai kata2 indah. Dan sebagian besar ….. sukses. Tahun 1995 terakhir saya membuatkan draft surat untuk karyawan bawahan saya yang nyaris bercerai dengan isterinya padahal anak mereka masih kecil-kecil……. Akhirnya juga tidak jadi cerai! Semua itu adalah dampak penggunaan kata/kalimat yang sugestive Setelah eyang menjadi tua inilah ingin menuliskan pengalaman-2 itu dengan penulisan yang berbobot, berarti harus ada pengujian secukupnya. dan respondentnya ialah teman-teman yang senang nulis puisi

    Rasanya yang paling sulit ialah memperoleh data perbedaan energy atau kalori yang kelur karena seseorang sampai menangis pada saat menulis subuah puisi dibanding orang yang menangis tidak jelas penyebabnya. Mungkin mbak Siti punya data yang bisa saya jadikan referensi?

    Masih ada kaitannya dengan topik Menulis Untuk terapi juga saya mengajak kerjasama mbak Siti dalam berpuisi. Saya melihat puisi mbak Siti memiliki kekhususan dalam untaian keindahan dan makna yang dalam. Puisi itu akan saya terjemahkan dalam bahasa Jawa untuk melihat sejauh mana keuniversalan bahasa dalam puisi. Disini saya ingin melihat apakah dalam bahasa Jawa bisa menampilkan keindahan kata dan kedalaman makna puisi dalam bahasa aslinya (Malaysia). Tentu saja ini juga dipengaruhi kemampuan saya sebagai penterjemah. Dan yang bisa mengukur keindahan puisi tersebut adalah orang yang sudah mampu menilai keindahan puisi bahasa Jawa dan bahasa Malaysia. Kebetulan setelah Saya mempelajari dua puisi mbak Siti sangat dekat dengan bahasa dan gaya Indonesia. Oleh karena itulah saya tunggu puisi mbak Siti untuk saya. Karena menterjemahkan puisi dengan segala keindahan dan kedalaman makna itu juga pekerjaan yang tidak mudah!!

    Mbak Siti sampai sekarang saya masih belum bisa membuka lagu HIJAB KEKASIH. saya coba berkali-kali gagal mungkin lebih mudah lagu tersebut dikirim lewat email saya: sunarko.amatus@gmail.com. Yang sudah bisa saya lihat adalah lirik lagunya. itu persis gaya bahasanya mbak Siti.

    Betul kata mbak siti: saya snang komentar panjang dan mbak Siti juga senang menjawab komentar panjang. Cocok. Tapi saya khawatir karena ada blogger yang menilai gaya komentar saya ini tak ubahnya sbagai SPAMMER Ha, ha, haaaa.
    Salam persaudaraan blogger

    • Salam takzim hormat buat Eyangkung…
      Alhamdulillah… saya sihat dan terima kasih atas komentar berbobot dari Eyang.

      Subhanallah… sungguh mengkagumkan tika membaca bait2 tulisan Eyang yang dengan santainya bercerita tentang kajian2 yang dilakukan, juga pengalaman Eyang membantu teman2 menuju kebahagiaan hidup. Secara tesisnya, saya berpendapat Eyang ada sosok peribadi yang sangat menghargai orang lain, mudah membantu dan mesra rakyat… hehehe.

      Jika tidak masa kan Eyang harus menggunakan “Jurus silat pena” yang tidak semua orang sanggup melakukan dek kerana sukarnya menguasai ilmu persilatan pena ini. Alhamdulillah, dengan segala potensi yang ada, Eyang telah banyak melakukan kebaikan.

      Menuruti perjalanan pola fikir Eyang dalam mengutarakan pendapat di komentar, saya yakini Eyang adalah tergolong dalam ilmuan yang hebat dalam memikirkan persoalan masyarakat, bahasa dan budaya di dalam lingkungan Eyang. Saya merasa sungguh bertuah jika dapat menimba ilmu dan pengalaman yang bermakna dari insan yang suka berbagi hikmahnya di dunia maya ini. terima kasih Eyang atas segala pandangan yang diberikan. Saya amat menghargainya.

      Jika puisi itu sudah saya kirim ke email Eyang, akan saya maklumi. Hanya puisi sederhana yang saya cipta secara spontan untuk diterjemahkan ke dalam Bahasa Jawa bersama link lagunya Hijab Kekasih. Hmmm.. kok ngga dapat2 ya Eyang. Coba lagi, pasti bisa akhirnya. Percayalah.

      Bagi saya, tulisan Eyang bukan kategori SPAMMER, tetapi satu khazanah ilmu dalam peradaban manusia yang jelas tujuan dan terang matlamatnya. teruskan berkarya Eyang. Saya akan terus mendokong apa yang dicita-citakan Eyang dalam memartabatkan bahasa dan budaya di Indonesia.

      salam mesra dan hormat dari saya. 😀

  19. Asm…

    Alhamdullillah rindu rasanya tangan tok nak nulis agik. Kamek tahun tok sebenarnya sik gi ke India lagi. Insyaallah tahun tok route kamek org ke Sabah atau Sarawak. Sik tauk lagik, kelak mesyuarat putuskan ciney jem. kamek gi. Alhamdullillah juak kamek ngan Ani dah beberapa kali keluar di jalan Allah 15H beberapa kali. Tahun 2005 kamek org gi Sabah 15H, waktu cuti sekolah akhir tahun bah. Ke Beoufort, Menumbuk, Tenom, Keningau dan Kota Kinabalu, semua di rumah sidak ya 3H, 3Hari. Waktu ya, ani lagi mengandung anak ke 4. Siti Maimunah Solehah. Mun kamek org keluar jalan Allah. Ada je org mauk jaga anak-anak kamek. Kdg2 kakak kamek dan sahabat2 nak lain. Alahmdullilah juak 2008 cuti akhir sekolah kami ke Pontianak. KALBAR. Transit di Kuching rumah jem. pas ya pakei bas true Serian (border). 9 jam dlm bas, ada berhenti 2 kali. Di sinun gi juak ke Sikawang. Alhamdullilah awal tahun 2009 kamek dtg kunjungan balas jemaah dari Pontianak keluar di Perak tok. Rumah kamek dpt le 2hari je. Al-maklum le mun ada jemaah dari luar negeri. Berebut sidak nak. Lelaki di masjid. Insyallah lain kali cite lagik. Salam ukhuwah….

    • Wa’alaikum salaam Tuan Haji Faisal…

      Alhamdulillah… mun dah rindu nak nulis, datang jak ke blog kamek tok. Boleh juak dikongsikan bersama apa yang nak dipadah. tapi… hehehe… hanya urang Sarawak ajaklah yang boleh faham apa yang kita tulis.

      Banyak juak tempat dah kitak duak Ani pergi berdakwah. Mudahan semuanya berjalan lancar dan diredhai Allah. Perjuangan dalam menegakkan agama Allah ada di mana-mana penjuru muka bumi tok. Semua ya untuk mujahadah diri dan meningkatkan iman kita di samping mengajak manusia ke jalan benar.

      Kamek selalu doakan kitak sekeluarga dilindungi Allah dan dimurahkan rezeki. Amiin.

      Terimak kasih kerana masih sudi untuk selalu menulis di sitok. kamek suka na dapat membaca pengalaman yang kitak tulis. Salam rindu kamek dengan Ani dan anak-anak di Teluk Intan.

      Salam persaudaran dan salam mesra selalu. 😀

    • Sahabat Halaman Putih…

      Sangat benar apa yang dinyatakan. tingkat kerinduan yang tinggi dan abadi hanya semata-mata untuk Tuhan Rabbal ‘alamiin.

      Terima kasih atas kunjungan/
      Salam mesra selalu. 😀

    • Wa’alaikum salaam Mas Argun…
      Selamat Siang.
      Terima kasih kalau rondaan juga sampai kemari.
      Insya Allah sebentar lagi akan menyusul posting barunya.
      Baru rasa sihat sedikit dan semangatnya baru masuk “gear” satu. Sabar ya… cerita menarik bakal saya sajikan.

      Salam harmoni. 😀

  20. assalamualaikum
    ungkaan rasa rindu melalui untaian kata yang mempesona
    rasa rindu yang dirasakan manusia adalah anugrah Ilahi yang harus disyukuri. adanya rasa rindu memberikan arti bahwa manusia diberi akal dan hati yang berfungsi

    salam dari pamekasan madura

    • Wa’alaikum salaam Kang CM…

      Semoga kita mensyukuri diri kerana pernah ada rindu yang menyinggah di hati. rindu adalah rasa yang sangat menyiksa dan melelahkan. Tapi keindahannya dirasai sangat mengkagumkan.

      Sungguh asyik sekali membaca untaian kata dari Kang CM di atas. Indah dan penuh makna. Terima kasih kang.
      Salam mesra selalu dari saya di Sarikei, Sarawak. 😀

  21. Salam sejahtera Puan Fatimah.

    Tulisan yang indah & disusuli pula dengan maklum balas para pengunjung yang kreatif.

    Bukan sahaja saya dapat membaca bahasa yang menarik, bahkan mempelajari bahasa yang agak baru bagi saya. 🙂

    Terima kasih banyak2 semua. Dunia maya menyatukan kita (semenanjung&sabah sarawak). 😉

    • Hai Hadi…

      Alhamdulillah… mudahan akan lebih indah lagi di masa mendatang. Masih belajar lagi ni untuk merangkai kata. Sebab tak masuk kelas formal sastera dan antropologi dan linguistik, maka cara belajarnya adalah melalui minat, pengalaman, pembacaan dan penelitian.

      Mudahan dapat memberi manfaat kepada Hadi.
      Salam ceria di pagi nan indah. 😀

    • Yusuf…

      Aminn… mudah2an.
      Semua anugerah yang elok dan indah itu datangnya dari Allah SWT. Subhanallah… yang mengurniakan kebaikan buat kita semua.

      Terima kasih mas Yusuf semoga mendapat manfaatnya.
      Salam ceria di pagi ini. 😀

    • Hamida…

      Iya.. semoga yang dirindui akan memahami erti kerinduan ini. 😀

      Terima kasih atas kunjungannya. Saya sudah ke blog.spot Hamida. Maafi saya kerana tidak dapat komen di posting kerana saya tidak punya akun untuk ke blogspot.com. hanya shoutmix sahaja bisa jadi penghubungnya.

      Salam kenal dan senang dapat berkenalan dengan Hamida.
      Salam mesra dari saya. 😀

Leave a reply to doelsoehono Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.